4 Juli 2023 20:37Diperbarui: 6 Juli 2023 13:235293
~ Pemberitahuan di gawaiku berbunyi. Ternyata awan mengirimkan video. Kubuka video tersebut. Isinya tentang makam seseorang yang di nisannya bertuliskan resep kue.
Tak lama Awan mengirim pesan: "Langit, tolong yaaa nanti di nisan makamnya Awan dituliskan resep brownie yaaa".
Seketika hatiku dingin, beku, kaku. Awan ada ada saja. Aku tak bisa berkata apa-apa.
Aku tahu Awan sedang serius. Tapi aku tak mau membahas hal itu. Aku benar-benar sedih. Aku benar-benar tak bisa berkata apa-apa, rasanya ingin nangis saat itu langsung, tapi keadaan sedang tak memungkinkan, aku sedang berdiskusi bersama tim saat itu. Hal yang aku lakukan untuk mengurangi rasa tak nyaman adalah menceritakannya ke timku.
"Masa Awan bilang tolong bikinin nisan pakai resep brownienya, ada-ada aja ih", kataku sambil tertawa, padahal rasanya ingin menangis.
Lalu aku balas lagi pesan Awan dengan balasan: "Awaaaannnnnnn, tolong jangan bilang kaya gitu, Langit sedih sekali Awan".
Aku balas begitu saja untuk memperjelas dan mempertegas kepada Awan, bahwa aku sedang sangat tidak ingin membahas itu.
Kami sudah sangat lama tak bertemu, Awan sudah lama tak membuat brownie. Seketika di pikiranku muncul banyak pertanyaan.
Apakah aku masih bisa bertemu Awan lagi? Apakah aku masih bisa merasakan brownie buatan Awan?
Ketika aku sedang memikirkan itu semua. Awan membalas pesanku lagi.
"Iya, ga apa-apa Langit sedih sekarang, supaya nanti kalo Awan pergi beneran, Langit udah gak sedih lagi".
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.