Tapi malah pantang menyerah
Padahal ini tak akan pernah berbuah
Inginku jengah
Inginku dengarkan mereka akan berbagai petuah
Tapi ku malah selalu menganggap dirinya rumah, mewah tapi ramah
Sering air mata ini tumpah
Menahan rindu sampai rasanya sakit seperti terpanah, tertusuk galah
Wah kata-kata sampah
Berkilah
Dasar bedebah
Lalu kembali lagi ke keluh kesah, gelisah
Diri ini seolah tak pernah mengalah
Padanya, selalu utuh tak pecah, tak belah, tak patah
Pernah ku coba pasrah
Tapi tetap saja kembali berulah
Pernah ku coba pilah
Tapi tetap saja ku bersalah, salah memilah
Kenapa rasa ini selalu melimpah ruah
Rindu ini terlalu parah, murah
Ah sudahlah
Lebih baik tertawa ha ha ha