Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Mewarnai Hati di Hari Raya: Kisah Anak-Anak yang Ceria

11 April 2023   00:24 Diperbarui: 11 April 2023   00:30 218 8
Hari Raya Idul Fitri tiba di desa kecil bernama Desa Mawar. Anak-anak desa itu sudah tak sabar untuk merayakan momen spesial itu. Di antara mereka, ada tiga sahabat akrab bernama Ali, Maya, dan Riko. Mereka bertiga telah bersahabat sejak mereka masih kecil dan selalu merayakan Hari Raya bersama-sama.

Pagi-pagi buta, Ali sudah terjaga dari tidurnya. Dia langsung bergegas bangun dan berlari ke teras rumahnya. Ali melihat ibunya sedang sibuk memasak ketupat dan rendang. Ali tersenyum lebar.

Ali: (sambil menghirup aroma masakan) Pagi, Bu! Hari Raya sudah dekat ya?

Ibunya tersenyum, mengusap rambut Ali dengan lembut.

Ibu Ali: Ya, Nak. Hari Raya tinggal beberapa jam lagi. Kamu sudah siap?

Ali: Sudah, Bu! Saya sudah menyiapkan baju baru dan pernak-pernik Hari Raya.

Ibu Ali: Bagus, Nak. Jangan lupa salat Idul Fitri nanti.

Ali: Tentu, Bu. Saya tidak akan lupa.

Setelah bersiap-siap, Ali bergegas ke rumah Maya dan Riko. Ternyata Maya dan Riko juga sudah siap untuk merayakan Hari Raya.

Maya: (sambil tersenyum) Selamat pagi, Ali! Sudah siap merayakan Hari Raya?

Riko: (sambil melengkapi) Pagi, Ali! Kita akan merayakan Hari Raya dengan penuh sukacita, ya!

Ali: (tersenyum) Tentu! Ayo, kita berangkat ke masjid sekarang.

Ketiganya pun berjalan bersama ke masjid. Di masjid, mereka bergabung dengan warga desa yang lain untuk salat Idul Fitri. Setelah salat, mereka saling bermaafan dan pulang ke rumah masing-masing untuk melanjutkan perayaan Hari Raya.

Sesampainya di rumah Ali, mereka disambut oleh ibu Ali yang telah menyiapkan hidangan lezat untuk mereka nikmati.

Ibu Ali: Selamat Hari Raya, Maya, Riko!

Maya dan Riko: Selamat Hari Raya, Bu Ali!

Ibu Ali: Mari, kita nikmati hidangan lezat ini bersama-sama.

Ketiganya pun duduk bersama, bercerita, dan tertawa riang. Mereka juga bermain petasan dan menghias rumah dengan kertas-kertas berwarna.

Maya: (sambil menunjuk kertas berwarna-warni) Ayo, kita mewarnai rumah dengan kertas-kertas ini!

Riko: (sambil mengangguk) Ide bagus, Maya!

Ali: (tersenyum) Baiklah, kita berdua ikut!

Mereka pun bekerja sama untuk menghias rumah Ali dengan kertas berwarna-warni. Mereka saling membantu, memotong, dan menempelkan kertas-kertas tersebut dengan penuh semangat. Akhirnya, rumah Ali terlihat sangat cantik dan ceria dengan dekorasi kertas-kertas warna-warni yang mereka pasang.

Ali: (sambil memandangi hasil kerja mereka) Wah, rumahku terlihat indah sekali! Terima kasih, Maya dan Riko, sudah membantu.

Maya: (tersenyum) Sama-sama, Ali. Senang bisa membantu.

Riko: (mengangguk) Iya, senang bisa merayakan Hari Raya bersama teman-teman terbaikku.

Mereka pun melanjutkan perayaan Hari Raya dengan berbagai kegiatan. Mereka mengunjungi tetangga dan sanak saudara, saling bertukar hediya, dan juga bermain bersama di lapangan desa.

Tak terasa, hari sudah semakin sore. Mereka kembali ke rumah Ali untuk makan malam bersama.

Ibu Ali: (sambil tersenyum) Bagaimana perayaan Hari Raya kalian, anak-anak?

Maya: (bercerita dengan semangat) Seru sekali, Bu! Kami menghias rumah Ali dan juga bermain bersama di lapangan desa.

Riko: (sambil mengangguk) Iya, dan kami juga mengunjungi tetangga dan sanak saudara untuk saling bertukar hediya.

Ali: (tersenyum) Hari Raya kali ini benar-benar sangat meriah dan seru, Bu!

Ibu Ali: (tersenyum bangga) Senang mendengarnya. Hari Raya memang menjadi momen yang spesial untuk bersama keluarga dan teman-teman.

Mereka pun melanjutkan makan malam dengan penuh kebahagiaan. Setelah itu, mereka duduk bersama di teras rumah Ali, menikmati suasana senja yang indah.

Maya: (sambil menghela nafas) Wah, besok sudah harus kembali ke rutinitas sehari-hari ya.

Riko: (sambil mengangguk) Iya, tapi aku sangat bersyukur bisa merayakan Hari Raya bersama teman-teman terbaikku.

Ali: (tersenyum) Aku juga merasa sangat beruntung punya teman-teman sebaik kalian.

Maya dan Riko: (tersenyum) Kami juga, Ali.

Mereka pun bercanda dan tertawa riang, mengenang momen-momen seru yang mereka alami selama perayaan Hari Raya. Mereka merasa bahagia dan berterima kasih atas kebersamaan dan keceriaan yang mereka rasakan.

Hari pun semakin larut, dan mereka pun mengucapkan selamat malam satu sama lain.

Maya: (sambil berdiri) Sudah waktunya aku pulang. Besok sekolah lagi nih.

Riko: (sambil mengangguk) Iya, aku juga harus pulang. Sampai jumpa besok, Ali!

Ali: (sambil mengangguk) Sampai jumpa besok, teman-teman! Terima kasih sudah merayakan Hari Raya bersama-sama.

Maya dan Riko: (bersama-sama) Terima kasih juga, Ali. Selamat tidur!

Mereka pun meninggalkan rumah Ali dengan senyuman di wajahnya. Ali kembali masuk ke rumahnya, namun sebelum itu, ia berdiri sejenak di teras rumahnya, menikmati kerlap-kerlip bintang di langit malam.

Ali: (berbisik) Terima kasih, Tuhan, untuk momen-momen indah seperti ini. Aku sangat bersyukur memiliki teman-teman sebaik Maya dan Riko.

Ali pun masuk ke dalam rumah dan bersiap-siap untuk tidur. Namun, sebelum tidur, ia mengambil buku di mejanya dan membacanya sejenak. Setelah itu, ia mematikan lampu dan tertidur dengan senyuman di wajahnya.

Hari-hari berlalu begitu cepat, dan mereka kembali ke rutinitas sehari-hari. Ali, Maya, dan Riko kembali ke sekolah dan menjalani kegiatan mereka masing-masing. Namun, mereka tetap menjaga hubungan persahabatan mereka yang erat dan sering mengenang momen indah perayaan Hari Raya bersama-sama.

Beberapa bulan kemudian, suatu hari Maya dan Riko mengajak Ali untuk berkumpul di rumah Maya. Mereka merencanakan suatu kejutan untuk Ali.

Maya: (tersenyum) Ali, besok kita akan berkumpul di rumahku. Aku, Riko, dan teman-teman lainnya merencanakan suatu kejutan untukmu.

Riko: (mengangguk) Iya, kita ingin mengungkapkan rasa terima kasih kita padamu atas semua kebaikanmu.

Ali: (tertawa) Ah, kalian membuatku penasaran. Tentu, aku akan datang besok.

Hari berikutnya, Ali pergi ke rumah Maya dengan rasa penasaran yang tinggi. Begitu tiba di rumah Maya, ia disambut oleh teman-teman mereka yang telah berkumpul di sana.

Maya: (tersenyum) Selamat datang, Ali! Ini adalah kejutan untukmu.

Ali: (tersenyum) Terima kasih, Maya. Aku sangat penasaran.

Mereka pun mempersilakan Ali masuk ke dalam rumah Maya. Ketika pintu dibuka, Ali terkejut melihat dekorasi yang sangat indah dan cantik di dalam rumah Maya.

Riko: (sambil tertawa) Tadaaa! Ini adalah kejutan ulang tahun untukmu, Ali!

Ali: (sorak-sorai) Wah, kalian hebat sekali! Aku benar-benar terkejut!

Mereka pun merayakan ulang tahun Ali dengan meriah. Ada kue ulang tahun, hediya, dan berbagai permainan yang mereka mainkan bersama-sama. Ali merasa sangat bahagia dan terharu atas usaha teman-temannya untuk merayakan ulang tahunnya.

Maya: (sambil menghampiri Ali) Ali, kami ingin mengungkapkan rasa terima kasih kami padamu. Kita semua sangat berterima kasih atas bantuanmu selama perayaan Hari Raya kemarin. Tanpa bantuanmu, perayaan kita tidak akan seindah ini.

Riko: (mengangguk) Iya, Ali. Kami sangat berterima kasih atas kebaikanmu dan kerjasama yang kita lakukan. Kita ingin memberikan hadiah ini untukmu sebagai tanda terima kasih kita.

Maya dan Riko kemudian memberikan sebuah kotak hadiah kepada Ali. Ali membukanya dengan penuh rasa penasaran dan terkejut. Di dalam kotak itu terdapat sebuah kalung perak yang sangat indah.

Ali: (tertawa) Wah, terima kasih banyak, kalian! Aku sangat suka kalung ini.

Maya: (tersenyum) Senang kamu suka, Ali. Kami berharap kamu akan mengenakannya dan mengingat kita setiap kali kamu melihatnya.

Riko: (mengangguk) Iya, Ali. Kamu adalah teman terbaik yang pernah kami miliki, dan kita sangat bersyukur bisa berteman denganmu.

Ali: (tersenyum sambil memeluk mereka) Terima kasih, Maya dan Riko. Aku juga sangat bersyukur bisa memiliki teman sebaik kalian. Kalian membuat hidupku lebih indah.

Mereka berpelukan dengan hangat, saling mengungkapkan rasa terima kasih dan cinta mereka sebagai teman. Setelah itu, mereka melanjutkan perayaan ulang tahun Ali dengan makanan enak, canda tawa, dan keceriaan.

Setelah perayaan ulang tahun selesai, mereka duduk bersama di ruang tamu, bercengkrama, dan mengenang momen-momen indah yang mereka lewati bersama. Mereka juga merencanakan kegiatan-kegiatan seru yang akan mereka lakukan bersama di masa depan.

Maya: (tersenyum) Ali, kamu benar-benar memberikan warna baru dalam hidup kami. Terima kasih telah menjadi teman sebaik kamu.

Riko: (mengangguk) Iya, kamu membuat kita merasa istimewa dengan kebaikanmu. Kami beruntung bisa berteman denganmu.

Ali: (tersenyum) Terima kasih, Maya dan Riko. Kamu juga membuat hidupku lebih berarti dengan kehadiran kalian. Aku berjanji akan selalu menjadi teman yang baik untuk kalian.

Mereka saling tersenyum dan bertatap muka dengan penuh rasa syukur. Mereka tahu bahwa persahabatan mereka akan terus bertahan, meskipun mungkin akan menghadapi cobaan dan tantangan di masa depan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun