Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Kebaikan Pahlawan Melintasi Zaman

10 November 2023   11:03 Diperbarui: 10 November 2023   11:05 84 9

Hari ini 10 November 2023 bangsa Indonesia memperihati Hari Pahlawan, diperbagai pelosok nusantara memperingatinya, instansi, lembaga suasta, kantor-kantor, sekolah dari TK sampai Peguruan Tinggi, pondok pesantren pun tak ketinggalan, lagu-lagu kebangsaan, patriotisme, dan khusus lau-lagu berteman Pahlawan diperdengarkan, kecuali bagi meraka yang mungkin sedang berbaring sakit, sedang dalam perjalanan jauh, atau mungkin lagi sibuk bekerja, meski demikian semangatnya sawa ketika tahu hari ini hari pahlawan.

Ada pemandangan yang menarik sekaligus tuntunan bagi kita semua, mereka memanjatkan doa kebaikan, bagi para pahlawan yang telah gugur mendahului kita, semoga kebaikan yang ditanamkan, jiwa patriotisme, keberanian, membela kemerdekaan bangsa ini, adalah sikap dan prilaku tauladan yang membumi, meski pahlawan itu telah gugur semangat kebaikan terasa mengilhami setiap langkah dan gerak aktivitas bangsa ini.

Para pahlawan itu sangat paham dan menjiwai bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang mampu berdiri diatas tangannya sendiri, bangsa yang kuat, yang memiliki masa depan yang sejahtera dan makmur, bukan bangsa yang dengan gampang diremehkan, direndahkan, tetapi bangsa ini adalah bangsa yang memiliki prikemanusian yang tumbuh dan berkembang dari akarnya, semangat gotong royong dan membantu sesama.

Kini zaman ini telah berubah, perkembangan teknologi dan informasi yang sedemikian luar biasa telah menjangkau kesuluruh lapisan masyarakat, tidak terbatas waktu dan ruang, membawa transformasi kesuluruh bidang kehidupan, nilai-nilai budaya dan peradaban baru , semakin terikat satu sama lain dalam sebuah era kemajuan zaman, mereduksi nilai-nilai kebaikan yang sudah mapan, dan pelan-pelan terpinggir menjadi sebuah nilai budaya yang diangkuhkan. Jiwa-jiwa gotong royong, yang dahulu kokok dan mengakar dalam setiap tatanan kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kini dikalahkan oleh nilai-nilai budaya peradapan yang semakin maju dan komplek itu, dahalu kebiakan menjadi kekuatan sosial dimasyarakat, kini terasa memulai terasa memudar.

Sebagai bangsa Indonesia untungnya memiliki anugerah yang sangat besar, hadir para sosok pahlawan terdahulu yang menjadi sosok tauladan, diikuti para tokoh masyarakat yang hadir melestarikan nilai-nilai kebaikan itu, menjadi simpul sosial yang selalu hadir, dalam setiap aktivitas masyarakat, setidaknya ini menjadi legitimasi sosial, melanjutkan proses perjuangan yang tidak putus, menyelinap ditengah-tengah hiruk pikuk berkembangnya nilai-nilai materialisme yang terus berkembang, meski perjuangan ini tidak mudah, para tokoh itu memiliki keyakinan yang kuat dan mengakar, sehingga dapat terus memadukan dan berkoloborasi dengan semua pihak, dan mendapatkan tempat yang sangat mulia di semua lini dan hirarhi kehidupan masyarakat.

Bebuat baik, melakukan kebaikan, sebagaimana yang dicontohkan para pahlawan sesungguhnya tidak terbatas, mereka mencotohkan dalam segala hal dalam kehidupan, dari mulai membantu harta benda bahkan jiwa mereka membela kemerdekaan bangsa ini, membantu pasokan pangan, membantu melindungi kejaran dari penjajah, menyediakan penginapan bagi yang berjuang, membantu sesama dalam penyiadaan tempat ibadah, memberi wejangan dan nasehat, dan masih banyak lagi kebaikan lainnya, dalam suatu prinsip dan keyakinan saling tolong menolong dan membantu sesama.

Dalam kehidupan kekinian sebenarnya kebaikan itu dapat dilakukan dalam bentuk apa saja, asalkan didasari spirit membantu dan ikhlas, dalam agama Islam dikenal dengan " Ta,awun " dianjurkan kepada kita untuk selalu berada dalam kebaikan kapanpun dimanapun," bertolong menolonglah kamu didalam kebaikan, dan janganlah kamu bertolong menolong dalam kerusakan".

Dalam konsep Ta'awun ini tidak terbatas dalam hal tolong menolong dalam kebaikan dalam wujud material saja, tapi lebih utama dari itu, yaitu dalam wujud dalam membantu doa dan amalan baca,an baca,an yang ada didalam Al-qur,an, ditawasulkan kepada sesorang baik yang masih hidup atau mati, kegiatan ini dalam biasanya dilaksanakan oleh komunita-komunitas terntentu yang disepakti baik ruanglingkup kegiatan maupun tujuan dari komunitas terseebut.

kekuatan tolong-menolong inilah yang kemudian menjadi sumber-sumber kebaikan, yang saat ini dianggap oleh banyak orang dianggapnya kurang menjadi nilai-nilai yang dipertahankan, dan mendaptkan tempat dimasyarakat, pada kebanyak orang mau menolong karena sesuatu hal dan imbalan, nilai keikhlasan tidak lagi menjadi dasar, berbeda dengan pendahulu para pahlawan, memang membantu atau menolong semata mata karena jiwanya yang menolong atau membantu secara ikhlas.

Jika keikhlasan ini menjadi sumber kebaikan maka, maka apapun yang terjadi disekitar kita, fakta kemiskinan, keterbatasan apapun yang dimiliki seseorang, akan menjadi tautan dan rekommendasi mendapatkan pertolongan, bagi siapapun tanpa imbalan apapun, karena disinilih sesungguhnya nilai kebaikan itu terjadi., semoga bermanfaat,amin





KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun