Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Kemacetan di Jalan Tol

11 September 2014   07:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:02 160 4
Tiba-tiba di samping mobil melintas seorang Pedagang Asongan dan Kang Eded membuka kaca jendela mobil lalu bertanya : "Kang aya naon?", maksudnya : "Bang ada apa?". Pedagang Asongan : "Oooh ... ini Pak Haji ada gemblong..... silahkan mumpung masih hangat." katanya dengan wajah yang sumringah, memang kebiasaan orang di Bandung, terutama Pedagang, akan memanggil Pak Haji kepada laki-laki dan Bu Haji kepada wanita. "Bukaaaan .... maksudnya macet ini KENAPAAAA!," kata Kang Eded agak kesal, "Ada apa di depan?"  lanjutnya lagi dengan suara yang melunak lagi. "Oooooooh yang itu Pak Haji" kata Pedagang Asongan sambil cengengesan, "itu mah sudah biasa Pak Haji, kalau mau liburan begini suka macet." "Kumaha barade gemblongna" katanya lagi, yang maksudnya "Bagaimana dengan gemblongnya mau beli apa tidak?". Ya sudah Kang Eded akhirnya membeli gemblongnya 2 kantong plastik seharga Rp 10.000, kemudian Pedagang Asongan itu berkata : "Nuhun (terima kasih) pak Haji", kemudian berlalu sambil berkata : " Ngararisan (penglarisan)." sambil mengipas-ngipas uang Rp 10.000 tadi pada jualannya. Salam Gemblong Ketan. Catatan :

  • Dialog di atas sebetulnya dilakukan dalam Bahasa Sunda, sebagaimana disampaikan saudara saya, tetapi saya terjemahkan untuk artikel ini.
  • Gemblong adalah makanan yang terbuat dari Ketan yang ditumbuk lalu digoreng kemudian dicelupkan kedalam Gula Merah cair kemudian ditunggu kering.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun