Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Nainawa dan Segeranya Kebaikan

24 Agustus 2016   14:21 Diperbarui: 24 Agustus 2016   14:29 143 0
Beberapa bulan, hujan telah menyepi dari lembah suf kampung Nainawa.  Dedaunan memilih menggugurkan diri sebelum waktunya. Yang bertahan adalah siapa yang mampu mencari jalan yang telah ditakdirkan untuk mampu menyelamatkan  diri masing – masing. Nainawa melamun diteras rumah. Kakinya dilipat, sikunya menumpu pada paha kanannya lalu jemarinya menopang dagunya. Matanya menatap kosong. beberapa waktu lagi waktu untuk melunasi utangnya akan berakhir, namun uangnya belum cukup. “Adakalanya penjara bukanlah jeruji besi tetapi perasaan yang ditambatkan pada keresahan” bisiknya pelan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun