Selain pilihan ibu rumah tangga, warung kelontong juga menjadi pilihan bagi para kepala rumah tangga untuk mencari usaha sampingan agar penghasilannya bisa bertambah. Mereka akan berjualan saat pulang kerja atau mulai sore sampai tengah malam. Biasanya mereka membuat warung kecil berupa gerobak di tempat stategis yang banyak dilewati orang. Selain makanan dan minuman kemasan, biasanya mereka juga menjual rokok, pulsa, dan bensin, bahkan ada yang juga menjual kopi dan gorengan.
Kehadiran warung kelontong tentu membantu warga sekitar. Kebetulan di samping kiri dan kanan rumah saya ada warung kelontong. Ada beberapa kali ketika ada tamu kehabisan kopi, teh, atau gula saat hendak membuat minuman. Untung ada warung kelontong di samping rumah, jadi tidak perlu keluar jauh dan tinggal minta tolong anak-anak untuk membelikannya. Atau malam hari ketika nasi dan lauk sudah habis, mie instan merupakan senjata ampuh untuk menyembuhkan perut yang keroncongan saat kehabisan stok makanan, jadi tinggal jalan saja ke warung kelontong sebelah rumah untuk membeli telur atau mie instan.
Atau saat masak di pagi hari, lupa kalau garam sudah sekarat, untung warung kelontong samping rumah sudah buka, jadi bisa langsung beli garam. Kelebihan warung kelontong adalah buka lebih pagi dan tutup lebih malam. Seperti warung kelontong di samping rumah, biasanya jam 6 sudah buka dan tutup jam 10 malam. Bahkan ada warung kelontong yang buka sampai 24 jam, tapi letaknya agak jauh dari rumah, biasanya pemilik warung kelontong tersebut adalah orang Madura. Kalau pas butuhnya tengah malam, biasanya kami langsung menuju warung kelontong tersebut.
Selain jam buka yang lebih lama, kelebihan warung kelontong lainnya apalagi milik tetangga sendiri adalah ketika uang yang dibawa kurang atau belum punya uang, kita bisa atur damai dulu. Yang penting amanah dan segera dibayar ketika sudah ada uang. Karena tak jarang warung kelontong mengalami kebangkrutan disebabkan menumpuknya utang para pembeli yang tak kunjung dibayar karena tidak semua warung kelontong memiliki modal besar.
Bagi saya pribadi, ada sedikit dampak negatif dari kehadiran warung kelontong di samping rumah. Karena warung kelontong tersebut menjual beraneka ragam snack dan mainan anak-anak dengan harga terjangkau sehingga mengakibatkan jiwa konsumtif anak-anak meronta-ronta. Memang mereka tidak pernah meminta uang untuk belanja di warung kelontong tersebut karena mereka membeli dari sisa uang saku atau kadang mengambil uang tabungan. Kecuali anak-anak yang belum punya uang saku, sesekali mereka minta uang untuk beli jajan atau mainan, kadang mereka juga ambil tabungannya, tapi untungnya masih bisa dikendalikan. Tapi secara garis besar, kehadiran warung kelontong sangat membantu warga di sekitarnya.