Selain berupa pengajian, banyak tradisi di berbagai daerah dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW seperti sekaten di Surakarta dan Yogyakarta. Sedangkan di Tarakan, Maulid Nabi Muhammad SAW selalu dihiasi dengan malai, telur hias, dan ketan. Malai terbuat dari bambu yang dihias menggunakan pita, kertas, atau kain ditambah telur rebus yang dihias bersama malai dan ditambah ketan yang diberi inti kelapa.
Penggunaan telur pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki makna tersirat. Telur melambangkan agama Islam, di mana telur terdiri dari 3 lapisan yaitu kulit telur, putih telur, dan kuning telur yang menggambarkan Iman, Islam, dan Ihsan. Jadi Iman, Islam, dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari diri seorang Muslim.