Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pemeran Baru yang Jelita dan Anggun

7 Januari 2021   11:05 Diperbarui: 7 Januari 2021   11:16 73 3
Seketika, riuh sorak sorai berubah hening. Secara tidak diduga, sutradara menampilkan pemeran baru. Cantik, mulus dan bagai memandang awan putih di langit biru.

Jelita, namanya. Anggun, perannya. Duduk di atas batu yang terletak di pinggir sungai, ia mulai bernyanyi dan berkisah tentang ibu peri serta istana yang baik hati.

"Jika saja bumi hanya ada aku dan dia. Alangkah senang diri ini karena setiap hari, kerjaku hanya bermesraan. Mungkin, akan seperti rumput dan tanah. Berembun kala pagi, berayun kala siang, kencang menjelang petang, segar kala senja dan terlelap pada malam."

Pada air sungai yang bening dan sejuk, terlihat ia mulai melepas pakaiannya. Udara menjelang malam dan barangkali, dia ingin berendam karena lelah setelah mencuci. Gontai ia menenggelamkan tubuh di lingkaran nan sejuk. Kemudian, perlahan-lahan naik ke permukaan lalu memandang hijau yang rupawan.

Tak ada tepuk tangan. Semua orang fokus pada penampilan Jelita. Ada lelaki yang sendiri. Dia terbengong-bengong. Ada juga perempuan yang langsung memeluk lengan kekasihnya. Ada juga remaja yang hingga geleng-geleng kepala melihat adegan tunggal yang dimainkan Jelita.

"Dialah pertunjukkan. Mampu mengontrol tiap gerak. Seperti matahari yang kadang berenang dan bersembunyi. Tak henti-henti menginspirasi."

2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun