Di sekitaran dunia ini aku berjalan tanpa arah. Berharap seseorang akan memanggil namaku, tersenyum kepadaku dan menepuk bahuku ketika aku sedang terasing. Aku melihat kembali ke arah kaca tipis yang ada di depanku. Sebuah kafe penuh dengan tawa canda di dalamnya. Terlihat keluarga tertawa begitu bahagia, saling menyuap satu sama lain ataupun saling menggoda atas apa yang terjadi hari ini. Dan aku hanya bisa melihat bayang-bayang itu di balik kaca tipis ini, tanpa berani untuk masuk mengusiknya.
KEMBALI KE ARTIKEL