Melanglang buana ragawi
Sejangkah melangkah
Menyulam pasrah
Pupus di rongga kemarau
Tanpa nafas,kerontaku mengadu
Pematang menjulang tatap
Mega mengintip,menetap
Roh berdiam di lintasan imaji
Bersenggama dengan ilusi
Bohong,ucapan hamba
Rusuh,menghardik jiwa
Syairku ialah boneka
Tanpa kepala,tanpa rasa
Hingga pada akhirnya
Roh pun terlena dalam perjalanannya.
Surabaya,050720