Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Representasi Toxic Masculinity dalam Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas"

7 Januari 2024   16:48 Diperbarui: 7 Januari 2024   16:51 614 0
Film memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi penontonnya. Film yang mencakup hal positif dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi penontonnya, begitupun sebaliknya. Perfilman di Indonesia semakin berkembang dengan banyak merilis film yang memiliki alur cerita beragam serta banyak mengangkat isu-isu yang ada di kehidupan kita sehari-hari. Salah satu film yang juga mengangkat isu yang ada di sekitar kita namun banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa isu itu sangat penting yaitu terdapat pada film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas". Merupakan sebuah film yang memiliki genre drama romance dan action, dengan durasi 114 menit film ini dikemas dengan sangat baik. Film yang diangkat dari novel karya Eka Kurniawan dengan berlatar cerita tahun 1980-an ini dirilis pada Tahun 2021 dan diproduseri oleh Meiske Taurisia juga Muhammad Zaidy serta disutradarai oleh Edwin. Dalam film ini menceritakan tentang seorang laki laki yang harus selalu kuat dan tidak boleh terlihat lemah. Hal ini mencuri banyak perhatian penonton sebab film ini berani mengangkat isu-isu sensitif seperti kekerasan seksual, kepercayaan terhadap hal gaib dan juga membahas isu toxic masculinity. Namun, tahukan kamu apakah toxic masculinity itu?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun