Pagi itu.. tak ada yang terlalu berbeda dari pagi pagi biasanya. Masih naik angkot menuju kantor.. masih sambil mendengarkan MP3 dari handphone jadul kesayangan.. sampai naiklah dua penumpang berikutnya...
Seorang anak laki-laki dari 'Sekolah Khusus' yang hendak berangkat ke sekolah diantar oleh ibunya. Mungkin (kalau tebakanku tak salah) anak itu duduk di kelas dua atau tiga. Ia duduk persis di sebelahku. Anak itu sangat riang.. sepanjang jalan ia bernyanyi "Satu satu.. aku sayang ibu... dua dua.. juga sayang ayah.." meski dengan lafal yang tidak terlalu jelas. Sesekali ia menengok ke arahku dan tersenyum, kemudian lanjut menyanyi lagi.. lalu kembali tersenyum.. dia anak yang sangat baik dan ramah.
Ya Tuhan.. aku belum pernah duduk sedekat ini dengan anak dengan kelebihan khusus seperti itu... entah kenapa aku seperti bisa merasakan apa yang dirasakannya. Aku berpikir seandainya anak itu adalah aku, aku mungkin akan berkata pada semua orang, "Lihat aku, aku sama kan, sama kalian semua? aku sama kan?"
Tentang ibunya.. tadinya aku pingin ajak ibunya mengobrol, tapi aku urungkan. Sepertinya ibu itu memasang wajah 'tidak terlalu ramah' sehingga aku tidak berani menyapanya. Tapi.. siapapun dirimu, wahai Ibu, engkau adalah ibu yang hebat.. kami tahu tidak mudah bagimu merawat anak dengan kelebihan khusus.. aku benar-benar salut padamu.. aku hanya ingin bilang, anakmu adalah anak yang sangat spesial.. begitu ramah dan menyenangkan.. Semoga Tuhan selalu bersama kalian.. Aamin.
(lim/2012)