"Supri duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Kelas 7. Tapi dalam membaca, menulis dan berhitung masih lambat. Dia sulit memahami pelajaran sedari dulu Sekolah Dasar. Oleh karena itu Supri cemas dengan nilainya saat lulus nanti. Entah harus bicara pada siapa untuk jujur, di usianya yang baru 12 tahun, dia masih belum pandai mengungkapkan isi hati dan pikirannya."
Anak-anak pagi itu telah duduk di tempatnya masing-masing, mengingat hari ini guru killer mengajar jam pertama di kelas mereka. Supri yang duduk di bangku paling depan merasa cemas. Supri gak seharusnya duduk di sini, tutur anak lelaki itu dalam hati. Sayangnya dia tidak dapat mengungkapkan itu langsung kepada ibunya ketika hari pertama masuk sekolah. Kendala membaca, menulis dan berhitung menjadi akar masalahnya.