Personal branding adalah proses di mana individu membangun dan mengelola citra atau identitas diri mereka sebagai merek. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran, reputasi, dan nilai pribadi individu di mata audiensnya, baik dalam konteks profesional maupun personal. Personal branding dapat membantu individu memperoleh kredibilitas, memperluas jaringan, menciptakan peluang karier, dan mencapai tujuan pribadi yang diinginkan. Kotler (2022) menguraikan enam tingkatan pemahaman merek:
- Karakteristik: Merek mencerminkan ciri-ciri khususnya, seperti kesan mewah dan kualitas tinggi yang diasosiasikan dengan Mercedes.
- Keuntungan: Merek memberikan manfaat lebih dari sekadar atributnya, seperti kinerja tinggi dan keamanan yang diberikan oleh Mercedes.
- Nilai: Merek mencerminkan nilai-nilai dari produsen, misalnya, kinerja dan gengsi yang diasosiasikan dengan Mercedes.
- Budaya: Merek dapat mewakili budaya tertentu, contohnya, Mercedes mencerminkan budaya Jerman yang berkualitas tinggi.
- Kepribadian: Merek mencerminkan kepribadian tertentu, seperti kepemimpinan dan keanggunan yang dikaitkan dengan Mercedes.
- Pengguna: Merek menunjukkan tipe atau jenis konsumen yang menggunakan produk tersebut.