Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Perlunya Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air dalam Diri Generasi Muda Indonesia

18 Agustus 2021   05:18 Diperbarui: 18 Agustus 2021   05:22 86 4
Tahun ini, Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-76. Tanggal 17 Agustus merupakan momen bersejarah yang sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia.

Seluruh daya, upaya, perjuangan para pahlawan telah mencapai puncaknya pada pembacaaan Proklamasi. Kini, tongkat estafet telah diberikan kepada generasi muda untuk mengisi kemerdekaan.

Banyak hal bisa kita petik dari perjuangan pahlawan terdahulu, yaitu rasa kecintaannya terhadap bangsa Indonesia. Dengan rasa cinta terhadap bangsa, akan tumbuh generasi yang cemerlang dan bertanggung jawab.

Sebagai generasi penerus bangsa, generasi muda dapat berkontribusi dan membuat karya untuk Indonesia. Tak perlu memikirkan hal-hal besar, semua justru dimulai dari kontribusi kecil.

Tahun ini kita merayakan kemerdekaan di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, generasi muda dapat memanfaatkan momentum ini untuk bisa membangun kembali semangat masyarakat. Misalnya, melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Contoh sederhana misalnya dengan membeli produk-produk UMKM untuk kebutuhan sehari-hari. Membeli makanan di warung-warung makan warga dan kuliner UKM akan sangat membantu.

Lalu, generasi muda juga bisa berkontribusi dengan mendukung masyarakat dalam sektor pendidikan. Misalnya, dengan membuat kelompok belajar untuk anak-anak disekitar lingkungan dan menjadi pengajar untuk anak-anak sehingga apa yang dipelajari juga bermanfaat untuk orang banyak.

Karena wabah ini sangat berbahaya, kaum muda juga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Ini juga salah satu bentuk kontribusi generasi muda terhadap masyarakat.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk dapat berkontribusi untuk Indonesia.  Dengan hal hal kecil seperti itu bisa menumbuhkan kepedulian, rasa tanggung jawab dan kecintaan terhadap bangsa Indonesia.

Sebaliknya, generasi muda harus menghindari sikap apatis dan tidak percaya diri terhadap masyarakat apalagi bangsa Indonesia. Sejatinya, sikap apatis itu akan menjadi bumerang untuk diri sendiri.
Anak muda dapat mengambil pelajaran dari para pahlawan terdahulu bahwa perjuangan itu bukan karena ada imbalan atau apapun itu, melainkan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan rasa cinta terhadap Indonesia.

Generasi muda di Indonesia diharapkan bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat. Sikap ini mencerminkan sosok-sosok kepahlawanan dari pahlawan terdahulu.

Hal tersebut senada dengan Ketua DPR RI Puan Maharani. Dalam sebuah acara yang digelar di Universitas Indonesia, Ketua DPR RI Puan Maharani yang hadir sebagai keynote speaker mengingatkan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya soal intelektualitas.

"Tetapi menyangkut hal yang lebih luas, yaitu menyangkut kecerdasan dalam seluruh perikehidupan bangsa, kecerdasan dalam hal akhlak, budaya, sosial, ekonomi, berbangsa dan bernegara," kata Puan.
 
Dia memaparkan pembangunan karakter berkebangsaan ini berarti membangun manusia Indonesia yang berjiwa gotong-royong, cinta tanah air, memiliki rasa percaya diri sebagai bangsa, memahami persoalan-persoalan bangsa, dan memiliki kesanggupan serta kemauan untuk membangun kemajuan bangsa dan negara.

Selain itu, perlu ditanamkan sikap menghargai nilai luhur budaya serta memahami akar kepribadian bangsa sebagai bangsa yang ramah, bertoleransi, religius, dan bergotong-royong.
 
"Dengan pendidikan Indonesia yang kuat dalam nation & character building, maka sesungguhnya kita sedang membangun sumber daya manusia yang merupakan salah satu sumber daya terbesar Indonesia yang jumlahnya sekarang mencapai 270 juta orang, terbesar ke-4 di dunia," ucap mantan Menko PMK tersebut.
 
Menurut Puan, investasi jangka panjang pada bidang pendidikan serta investasi pada pembangunan manusia Indonesia perlu dilakukan jika ingin mengubah masa depan bangsa menjadi lebih baik.
 
"Tentunya ini juga membutuhkan komitmen dan investasi jangka panjang dari semua pihak. Atau dengan kata lain dibutuhan gotong-royong kita semua untuk memastikan bahwa pendidikan Indonesia bersumbangsing pada masa depan bangsa dan kemanusiaan," ucap perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI tersebut.

Begitupun pada pidato Hari Kemerdekaan RI ke-76, Puan mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha terus menjaga dan memperjuangkan cita-cita kemerdekaan yang diinginkan para founding fathers dan pejuang-pejuang terdahulu.

Dia mengatakan, cita-cita yang dimaksud adalah agar Indonesia sebagai negara yang merdeka harus berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya bangsanya.

Politikus PDI Perjuangan itu melanjutkan, Proklamasi adalah bukti bahwa kemerdekaan bisa diraih ketika bangsa Indonesia bersatu dan mempunyai cita-cita bersama.

"Bahwa kalau bangsa kita bergotong royong, apapun bisa kita wujudkan. Proklamasi itu awal dari proses membangun republik ini menjadi Indonesia Maju dan Hebat," kata Puan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun