Pada tulisan sebelumnya (Klik Disini) saya telah memberikan sedikit gambaran mengenai perkiraan pengeluaran negara untuk mensubsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar selama satu tahun anggaran menurut asumsi-asumsi yang dipasang di dalam RAPBN 2015. Mengingat defisit anggaran di tahun 2015 yang diperkirakan sebesar Rp 257.57 Triliun Rupiah yang sebagiannya dibiayai dari utang, baik itu utang dalam negeri maupun utang luar negeri. Tentu akan lebih baik jika defisit anggaran tersebut bisa ditekan sehingga pemerintah tidak harus menyerap utang terlalu banyak untuk membiayai belanja-belanja di tahun 2015.