Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Dia RD, Saya NM

30 Juli 2013   16:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:49 1269 8
Sekitar tahun 2010, ketika itu RD ditunjuk untuk melatih Timnas, lantaran dilihatnya pemain yg mengisi skuad timnas bukan tipenya,beliau lebih memilih memundurkan diri terakhir di sea games 2010. Padahal RD kan notabennya berasal dr background militer. Kenapa menunggangi Timnas kala itu tidak mau? Apakah RD hanya memilih pencitraan sbg coach yg baik saja jd memilih bermain aman.

Beda dengan RD berbeda dengan sosok NM. NM ditunjuk PSSI melatih Timnas, bahkan beliau meninggalkan klubnya SEMEN PADANG demi Timnas. Ketika tiada satupun pelatih dinegeri ini yg bersedia jd pelatih Timnas ketika itu. Ane masih ingat ketika Timnas asuhan NM melawan Vietnam di GBT Surabaya, sebelum pertandingan dimulai NM menyempatkan memberikan Hormat kepada Bonek yg hadir. Tersentak Bonek terharu dengan sikap Patriotismenya.

NM membangun sebuah karakter pemain lebih mencintai negeri ini, ketika itu seluruh pemain timnas mecium bendera merah putih seperti yg dianjurkan NM sebelum pertandingan. Ane pun merinding mendengar ceritanya yg disampaikan oleh Taufik salah satu pemain Persebaya 1927. Ketika kepemimpinan NM, NM berusaha utk memanggil pemain diliga ISL namun tiada satupun yg datang terkecuali BP. BP memang memiliki jiwa Nasionalis.

Sekarang  jaman sudah berubah Timnas tiada lagi dipimpin NM, Namun sakarang dipimpin dr coach RD. Selain Timnas RD juga menunggangi Arema Cronus.

Semua pemain ISL diturunkan  melawan Singapura di Stadium Jalan Besar. Ane mencermati gaya permainan anak Asuh RD, sungguh keteteran lawan tim sekelas Singapura saja tidak sanggup. Kekalahan 1-0 terhadap Singapura menjadi cerminan bagaiman RD bakal menunggangi Timnas kedepan.

Apalagi saat menghadapi Chelsea kalah telak 1-8, sungguh hasil yg memalukan. Karena kekalahan telak ini sempat terekspos media luar, mereka menyebut kalau Timnas tidak pantas menyandang kata ALL STARS dan bahkan mereka mengatakan Nyamuk di GBK lebih mengancam drpd timnas asuhan RD malam itu. Berbeda dengan penampilan Malaysia cuma kalah 2-4 dari Chelsea.

Sungguh ironi emang, Ketika negara lain mencoba membangun Industri Sepakbola Modern. Kita dinegara ini malah sibuk kepada hal yang tidak penting, saling menjatuhkan dan bahkan menghina satu sama lain.

Ane cuma berharap kedepan semuanya lebih bersatu dan fokus mengejar ketinggalan. Jangan ada lagi politisasi didalam ranah bola kita. Sudah lama Indonesia tidak lagi menjadi macan Asia..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun