Baper, kini menjadi sebuah istilah dalam pusaran politik Indonesia. Baper seakan menjadi sebuah gejala fenomenal dalam sikap politik. Kenapa bisa demikian? Bukankah politik itu seharusnya memiliki pola pikir rasional, intelek, berbasis ilmu pengetahuan dan juga diwarnai oleh filsafat politik dan memiliki etika dan moral politik?
KEMBALI KE ARTIKEL