1. Bullying: Bullying di sekolah dasar bisa terjadi dalam berbagai bentuk, baik fisik, verbal, maupun sosial. Anak-anak yang menjadi korban bullying sering kali merasa terisolasi, stres, dan rendah diri, yang bisa berdampak pada kesehatan mental dan akademik mereka.
2. Masalah Disiplin: Beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti aturan di kelas, yang dapat berujung pada perilaku yang mengganggu. Masalah ini sering kali berakar dari kurangnya pengertian tentang peraturan sekolah atau kurangnya keterampilan dalam mengatur emosi.
3. Interaksi Sosial: Masalah interaksi sosial dapat terjadi jika seorang anak kesulitan bergaul dengan teman sebayanya. Ini bisa disebabkan oleh perbedaan karakter, kesulitan dalam komunikasi, atau kurangnya keterampilan sosial. Anak-anak yang merasa kesulitan berinteraksi dengan teman-teman mereka sering merasa terasingkan dan kesepian.
4. Kecemasan Sosial: Beberapa anak mungkin mengalami kecemasan sosial yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan teman-teman atau bahkan berpartisipasi dalam kegiatan kelas. Kecemasan ini bisa muncul karena ketakutan akan penilaian atau ditolak oleh teman sebaya.
5. Perbedaan Sosial dan Ekonomi: Perbedaan latar belakang sosial-ekonomi juga bisa mempengaruhi interaksi sosial di sekolah. Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan latar belakang yang kurang mampu mungkin merasa terasing atau tidak diterima oleh teman-teman mereka, yang dapat memperburuk masalah sosial mereka.
Mengatasi isu-isu ini membutuhkan pendekatan yang melibatkan dukungan dari guru, orang tua, serta upaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan positif di sekolah.