Walau sudah diberi surat teguran hingga tiga kali namun PSSI tetap bersikukuh memberi dukungan kepada PT Liga Indonesia menggelar pertandingan untuk dua tim tersebut pada 4 April 2015. Akhirnya Dengan terbitnya surat pembekuan PSSI ini oleh pemerintah maka seluruh kegiatan PSSI baik sebagai lembaga maupun kegiatan keolahragaan dibawah PSSI tidak diakui oleh pemerintah. Dengan demikian, maka kongres PSSI 18 April 2015 dengan hasil terpilihnya ketum La Nyala Mattaliti (LNM) beserta pengurus barunya tidak diakui oleh pemerintah.
Ketum baru PSSI LNM meradang. LNM bermaksud akan menuntut secara hukum keputusan pemerintah ini. LNM menyatakan kepengurusannya sah karena dilakukan secara demokratis dan sudah diakui FIFA. LNM ngotot tanpa pengakuan resmi dari pemerintah, PSSI dibawah kepemimpinannya akan tetap menjalankan kegiatan yang salah satunya adalah menggulirkan kembali Liga QNB 2015 yang sempat terhenti. Hanya saja PSSI akan sulit mengurus perizinan pertandingan karena tentu akan terganjal pembekuan dari pemerintah.
Hanya saja intervensi pemerintah ini ditenggarai akan membuat Indonesia kena sanksi oleh FIFA. Indonesia terancam tidak bisa mengikuti seluruh pertandingan sepakbola internasional dibawah FIFA. Sanksi FIFA itu kemungkinan besar akan terjadi karena 10 April 2015 FIFA sudah mengingatkan pemerintah Indonesia bahwa para anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh dari pihak ketiga, seperti diatur dalam Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA.
Dalam surat itu FIFA juga menjelaskan bahwa hanya anggota FIFA (atau liga yang terafiliasi) yang bisa memberi lisensi dan bertanggung jawab mengatur dan memaksakan kriteria yang harus dipenuhi klub yang berpartisipasi (lihat poin 2 dan 3 di Peraturan Perizinan Klub FIFA). Dengan arti kata kriteria yang ditetapkan pemerintah Indonesia melalui BOPI terhadap klub-klub yang direkemondasikan ikut Liga ISL QNB 2015 tidak diakui FIFA.
Walau begitu Menpora optimis Indonesia tidak akan diberi sanksi oleh FIFA karena pemerintah akan segera menjelaskan ke FIFA alasan pembekuan tersebut dengan berbagai bukti-bukti. Kemenpora juga akan segera memfasilitasi pembentukan kepengurusan PSSI yang baru yang bersih dari kepengursuan masa lalu PSSI yang menurut beberapa kalangan sarat korupsi dan penyalahgunaan kewenangan. Pemerintah juga akan memfasilitasi dengan melibatkan KONI agar Liga QNB 2015 kembali bergulir dengan minus persebaya dan Arema. Menpora menyebut keputusan pembekuan dan langkah kemenpora untuk membersihkan PSSI ini didukung oleh rakyat Indonesia.
Menarik untuk menyimak bagaimana akhir perseteruan PSSI ala LNM, dkk vs Kemenpora ini. Apakah ini juga terkait dengan perseteruan KIH vs KMP. Sebab Arema dan Persebaya masih terkait kelompok bakrie dan Hary Tanoe yang notabene adalah kelompok KMP. Entahlah!
Penulis memprediksi, FIFA tidak akan memberikan sanksi kepada Indonesia. FIFA akan menurunkan tim untuk memeriksa PSSI sesuai penjelasan kemenpora kepada FIFA. Hanya saja, selagi FIFA melakukan pemeriksaan pemerintah diminta untuk mencabut pembekuan tersebut dan membiarkan liga tetap bergulir dengan tetap mengikutsertakan Persebaya dan Arema. Hasilnya PSSI kemungkinan besar diminta mengadakan kongres ulang, LNM dak kroninya terdepak dan Persebaya-Arema diberi tenggang waktu menyelesaikan persyaratan sesuai aturan FIFA.
Prediksi anda?