Satu sisi soal-jawab pilihan ganda bagi penjawab cukup memberikan sedikit gambaran jawaban yang paling memungkinkan dari sekian pengetahuan yang telah dipelajari. Namun yang menjadi titik perhatian adalah hanya jawaban yang tersedia, yang menjadi pilihan. Hal ini menutup  atau membatasi bayangan jawaban yang mungkin lebih tepat dari pilihan yang tersedia, yang secara daya kreasi dan inovasi mungkin menjadi persoalan dalam sebuah metode pembelajaran. Dari sini yang dirasa penulis kurang puas atas 2, 3, atau 4 sekalipun jawaban pilihan ganda kurang memuaskan.
Kreasi dan inovasi memiliki ruang yang condong dengan perkembangan dan kemajuan, dimana sebuah hasil pikir terolah kembali untuk kemudian menjadi buah hasil baru. Jika dihadapkan pada produktifitas, maka secara usia segar memiliki kesegaran pikiran yang ruang kreasi dan inovasinya perlu ruang yang cukup luang untuk mengekspresikan daya-daya tersebut. Seiring bertambah usia segar menuju kematangan usia, yang artinya matangnya pemikiran, dari sinilah aturan-aturan ataupun metode pikir secara bertahap mulai perlu diketahui.
Persoalan pilihan ganda inilah yang barangkali secara tidak sadar cukup berdampak pada keadaan yang terjadi pada rentang generasi usia peralihan dan generasi era digital sekarang. Hadirnya teknologi dengan pesatnya perkembangan dan kemajuannya, erat kaitannya dengan ruang ekspresi yang lapang dan tetap dituntut logis. Pada akhirnya kelapangan dan kelogisan di masa ini serasa bertolak belakang, sempit dan aneh/tidak nyambung.
Atau memang karena gaya pertanyaannya masih terbakukan dan terbiasa pertanyaan pilihan ganda yang hanya itu pilihan jawabannya?. Yang pasti tulisan ini terlalu sederhana untuk mengurai persoalan pilihan ganda, yang pada akhirnya nampak terarah pada bahasan tentang pilihan ganda dan jawabannya.
Wallahualam. Wassalam.