Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sinergi Rasa Sukur dan Kepedulian

11 Mei 2012   08:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 127 0
Saat bencana letusan Gunung Merapi 2010 silam, puluhan karyawan sebuah perusahaan datang ke lokasi Merapi untuk menyampaikan bantuan. Uniknya, program berbagi yang mereka lakukan bukan bagian dari kebijakan perusahaan, melainkan keputusan bersama para karyawan untuk mengalihkan dana outing mereka yang semula ke Bali, diarahkan untuk membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah di Merapi.

Mereka mendapat bonus dan hadiah untuk berlibur ke Bali karena perusahaan mendapat keuntungan besar di tahun itu. Namun rasanya, menurut mereka, tak pantas bersenang-senang disaat saudara-saudara di tempat lain sedang kesusahan tertimpa musibah. Sebuah ide yang menarik, rasa syukur tak selalu diwarnai dengan pesta dan senang-senang, melainkan dengan berbagi.

Nampaknya bentuk rasa sukur seperti ini mulai menjadi trend di kalangan perusahaan, seperti yang dilakukan PT. Adhimix Precast Indonesia, salah satu mitra strategis Al-Azhar Peduli Ummat (APU) yang tersentuh dengan kondisi sebuah Pesantren yang sangat memprihatinkan di Desa Mander,  Kecamatan Bandung, Serang, Propinsi Banten.

Pesantren Salsabila didirikan tahun 2003 oleh Kyai Omay Komarudin bermodal rumah warisan orang tuanya dan sebuah madrasah kecil yang terbengkalai. Di awal tahun itu, ia mengajar sendiri santri-santrinya yang kebanyakan dari warga sekitar dan sebagian kecil dari luar daerah tersebut. Bangunan tempat belajar mengajarnya pun masih sangat sederhana, berbentuk panggung dan berdinding bilik, termasuk asrama para santri dan kantor pesantren.

Sebenarnya, sudah ada bantuan dari pemerintah dan swadaya masyarakat sekitar untuk bangunan permanen asrama putra-putri, namun masih belum sempurna. Sementara ruang belajar dan perpustakaan masih sangat sederhana. Dari kejauhan, anak-anak yang sedang belajar sudah bisa terlihat, karena gedungnya tidak berdinding, hamper mirip seperti yang kita lihat di film Laskar Pelangi.

Bertepatan dengan moment ulang tahun perusahaannya, PT. Adhimix memberikan bantuan berupa pembangunan gedung SMA (Aliyah) untuk Pesantren Salsabila. Rabu, 9 Mei 2012, peletakan batu pertama dilakukan oleh Direktur PT. Adhimix, Yunus Wahyu dididampingi dengan pimpinan Al-Azhar Peduli Ummat (APU), Harry Rachmad serta Camat Bandung, Drs. Subur Priatno M.Si.

Bagi perusahaan yang berdiri sejak 2002 (Dari awal Tahun 1986 masih dibawah Adhi Karya BUMN) dan bergerak di bidang kontruksi ini, berbagi dan menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi seluruh karyawan dan masyarakat merupakan tujuan utamanya sebagai sebuah institusi. “Kami bertemu APU dan memilih SMA Plus Salsabila semua berkat skenario Allah. Kami ingin menjadi bendaharanya Allah yang amanah menyalurkan dana yang dititipkan sehingga Allah tahu ketika uangnya habis, Allah akan mengisinya kembali” ujar Yunus Wahyudi yang mengungkapkan bahwa pemegang saham PT. Adhimix adalah seluruh karyawan dari Direktur sampai office boy.

Sementara itu, Direktur APU, Harry Rachmad, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PT. Adhimix untuk bekerjasama dengan APU. “Semoga sinergi ini tak berhenti disini, masih banyak program kepedulian APU yang bisa disinergikan. Selamat untuk PT. Adhimix yang sedang berulang tahun ke-10, semoga jaya, kesuksesan dan keberkahan untuk seluruh keluarga besar PT. Adhimix.”

Kini, semakin banyak perusahaan yang menjadikan berbagi, baik melalui zakat, sedekah atau donasi, sebagai cara yang lebih tepat untuk mewujudkan rasa syukurnya. Mereka meyakini, perusahaan yang maju pesat dengan keuntungan yang terus meningkat, tidak melulu harus diwarnai dengan pesta meriah. Membangun sekolah untuk menjamin keberlangsungan pendidikan di suatu daerah tertinggal, adalah pesta besar bagi masyarakat desa. Inilah bentuk sinergi rasa syukur dan kepedulian yang semakin harmonis.(APU)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun