Bisa menghasilkan karya bagus tak berarti harus berpuas diri, pujian tak serta merta menghentikan proses belajar untuk bisa terus berkreasi lebih baik lagi. Motivasi seperti ini selalu diberikan oleh tim Alazhar Peduli Ummat (APU) kepada seluruh pembelajar di RGI. Karena itu, anak-anak RGI senantiasa haus ilmu, dan akan mengejar kemanapun ilmu itu berada. Awal Februari lalu, dalam rangka factory and journalistic tour, mereka berkesempatan mengunjungi Jawa Pos Group untuk melihat langsung dan mereguk ilmu sebanyak-banyaknya tentang dunia fotografi dan broadcast dan penyiaran.
Dengan antusias para santri berkunjung ke stasiun Radar TV, kantor redaksi INDOPOS, dan Rakyat Merdeka dipandu langsung oleh tim profesional. Kegiatan ini tentunya memberikan ilmu baru dan amunisi semangat bagi mereka. “Pak, bolehkah kami diberikan kesempatan magang di Jawa Pos?”, tanya Vandi Diana, dari kelas desain grafis kepada Pimpinan Jawa Pos.
Sebagian anak-anak, khususnya dari kelas fotografi dan videografi sempat terkagum-kagum melihat perlengkapan fotografi yang ada di Jawa Pos Group, kamera-kamera berkualitas terbaik yang jangankan menyentuhnya, barangkali melihatnya pun baru kali itu. Bandingkan dengan kamera yang biasa mereka pakai untuk belajar di RGI, kamera terbaik masih berupa Canon 500D. Meskipun demikian mereka tetap bangga, dengan kamera itu masih bisa menghasilkan karya-karya yang bagus. Tentu saja mereka yakin, jika diberi kesempatan menggunakan kamera yang lebih canggih, akan menghasilkan karya yang lebih bagus, bahkan bukan tak mungkin karya-karya masterpiece fotografi akan lahir dari bidikan anak-anak RGI.
Ragam potret kehidupan akan terabadikan dari mata yang tajam dan hati yang peka, anak-anak RGI memiliki modal itu dengan semangat tinggi untuk terus bisa berkarya bagi bangsa. Mereka bercita-cita menjadi fotografer-fotografer terbaik agar mampu menyajikan realita sekaligus harapan untuk Indonesia yang lebih baik. Menjadi bagian terbaik dari kesuksesan mereka di masa datang adalah pilihan yang tak boleh kita lewatkan. Kelak di masa datang, ketika menghadiri sebuah pameran terbesar karya-karya terbaik fotografi nasional dan internasional mata ini akan berkaca-kaca saat membaca sepenggal kalimat di bawah nama penghasil karya itu, “pertama belajar fotografi di Rumah Gemilang Indonesia”. Insya Allah. (APU)