Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menyusuri Lingkar Utara Tambora

2 Maret 2015   16:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:17 74 0
Diskusi Di Makam Kuno Sanggar Di Sanggar tim utara menjelajahi peninggalan kerajaan Sanggar seperti makam raja Sanggar, kompleks makam di Rade Nae Boro, bekas benteng Lawang Koneng dan kompleks istana Sanggar di Desa Boro serta mewawancarai para tokoh sejarah setempat.Setelah bermalam di Sanggar, Rabu pagi (18/2) Tim utara melanjutkan perjalanan menuju Tambora dari sangggar, piong, oi saro hingga Nanga Miro. Perjalanan di lingkar utara dengan kondisi jalan yang rusak parah memang melelahkan, namun potensi dan pemandangan menakjubkan sepanjang perjalanan membuat lelah dan pegal itu terobati. “ wah, Bima memang indah, luar biasa pemandangannya. “ Ujar Yoanata ketika melihat gunung Tambora dari padang savanna di desa Katupa. Jika di lingkar selatan, perjalanan bisa ditempuh sekitar 4 jam dari kota Bima, maka di lingkar utara perjalanan ke Tambora ditempuh sekitar 7 jam dengan melewati sungai-sungai kering bekas aliran lava Tambora. Istirahat menikmati gemercik air di Sungai Sori Marai. Menjelang magrib, Tim utara tiba di desa Pancasila dan naik ojek menuju rumah atas Tambora tempat benda-benda peninggalan kerajaan Tambora diamankan. Selama dua hari Tim utara menginap di areal kebun kopi Tambora bersama penjaga situs Suparno, lelaki berjenggot asal patih Jawa Tengah yang telah lama menetap di kawasan itu sejak era perkebunan kopi Tambora oleh PT.Bayu Aji Bima Sena. Sebelum kembali ke Bima, Tim Utara mengunjungi Taman Fosil desa Nanga Miro dan bekas kerajaan Pekat. (*alan)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun