Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Saat Mantan Kirimkan Undangan Pernikahan

15 Agustus 2014   14:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:29 990 0
Saat mantan kirimkan undangan pernikahan

Musim menikah, itulah yang terjadi bulan ini. Dalam sehari bisa dua undangan, dalam seminggu bisa tiga sampai empat undangan.

Dengan jumlah teman sekelas SMA sebanyak 400 an orang putra-putri yang tersebar di seluruh Indonesia, maka jelas membuat kabar pernikahan menjadi sesuatu yang sangat sering menghiasi wall grup FB alumni.

Memang ga semua undangan pernikahan semua teman bisa datang. Alasanya bisa karena jarak terlalu jauh, lumayan jauh, karena masuk kerja dan sebagainya. Bahkan meski jaraknya kurang dari 1 kilometerpun tidak menjamin seseorang datang ke pesta pernikahan walau sekedar untuk ucapkan selamat kepada kedua mempelai.

Tapi yang unik adalah bukan tentang jarak atau kesibukan, tapi soal perasaan.

Dengan jumlah teman sekelas sebanyak itu, maka wajar saja jika saat lulus SMA banyak teman-teman yang berpacaran dengan teman seangkatan. Sebagian berhasil bertahan sampai jenjang pernikahan, sebagian berganti pasangan masih dengan sesama teman sekelas dan sebagianya lagi gagal yang kemudian mencari pasangan di luar teman-teman sekelas.

Sebut saja kasus Mike

Hampir 1 tahun berpacaran dengan Angel dan kemudian putus. 2 tahun setelahnya Angel menikah dengan Peter yang masih sekelas dan kenal dekat dengan Mike.

Saya yang tidak tau kisah tersebut dengan polosnya datang ke rumah Mike dan mengajaknya datang ke undangan pernikahan Angel dan Peter. Dengan alasan sibuk dan deadline, Mike meminta maaf ga bisa hadir.

Nah, saat beberapa teman sudah berkumpul mengerumuni kedua mempelai yang merupakan teman sendiri saya menyampaikan salam dari Mike. "Dia sibuk, tadi saya sudah ke rumahnya"

'Kesalahan' saya baru terbongkar saat acara bubar dan menuju motor masing-masing yang diparkir cukup jauh dari lokasi.

"Kamu kok bahas Mike? Wah parah"

"Loh emang tadi saya ke rumah Mike"

Lengkap dengan geleng-gelengnya si Tom ini menjelaskan bahwa Angel adalah mantan Mike "kamu aja yang ketinggalan berita"

Rupanya saat saya mengatakan salam Mike, teman-teman sedang menahan tawa atas keluguanku atau mungkin karena melihat perubahan ekspresi dari Angel dan Peter. Hahaha edan!

Selanjutnya adalah kasus mantan yang menyebarkan undangan.

Bagaimana jika mantanmu lebih dari 3? Dan kesemuanya menyebarkan undangan dalam waktu yang berdekatan? Katakanlah menikah pada tahun yang sama bisa disebut berdekatan.

Ini yang dicurhatkan oleh Angie. Awalnya dia bertanyan "kalau mantanmu mengirimkan undangan pernikahan, datang ga?"

"Ya tergantung. Kalo jauh dan sibuk ya nggak"

"Perasaanmu gimana?"

Mantan menikah sebenarnya adalah kabar bahagia sekaligus ada getaran luar biasa yang entah apa namanya. Namun secara logika, saat mantan menikah berarti kita harus bersyukur bahwa sang mantan sudah bisa move on melupakan kita. Dan tidak mudah memiliki mantan yang bisa benar-benar bisa melupakan kita meski kita juga tidak sepenuhnya bahagia saat mantan menikah.

Di setiap pernikahan, selalu ada hati yang tersakiti diam-diam.

Bisa jadi yang tersakiti adalah seseorang yang gagal menyatakan cinta atau cintanya ditolak, dan bisa jadi ada mantan yang masih mengharap bisa kembali.

Mantan pacar: ga ada yang benar-benar selesai sebenarnya. Seperih apapun sakit hati yang kamu dapatkan karena sebuah kegagalan hubungan, nyatanya tidak ada orang yang betul-betul bahagia karena putus hubungan. Dan mantan, sejelek dan sebanyak apapun kesalahanya nyatanya kamu masih lebih sering teringat tentang sesuatu yang indah dan romantis kan? Dibanding kepahitan dan kesakitan.

Mantan gebetan: meski belum terlalu bisa dikatakan mantan dan bukanlah siapa-siapa, namun bagimu gebetan tetaplah memiliki porsi dan kesempatan mengganggu memori otakmu kan?

Sesal dan perih mungkin. Namun kenangan dan kegagalanya mungkin tidak sebanyak mantan pacar.

Lantas bagaimana sikap kita seharusnya saat mantan menikah? Sebaiknya datang dan ucapkan selamat atau setidaknya mengirimkan SMS secara pribadi -maksudnya bukan kalimat copas. Datang ke acara pernikahan mantan dan kamu masih belum menikah atau bahkan belum memiliki tunangan atau pacar jelas tidak menyenangkan. Tapi tidak datang atau tidak mengirimkan pesan jelas cukup membuatmu terlihat ga bisa move on. Meskipun nyatanya kamu sudah bisa melupakan, nyatanya teman-teman dan mantanmu tetap akan beranggapan dirimu sedang sakit hati.

Datang sendiri tanpa gandengan ke pernikahan mantan jelas kurang sempurna, tapi itu hanya persepsi orang-orang, yang penting kamu yakin bahwa dirimu baik-baik saja. Jika memang tidak ada adek perempuan atau saudara perempuan yang bisa diajak datang bareng, maka bergerombolah dengan teman-teman sekelas agar terlihat bahwa kamu punya alasan untuk tidak membawa pasangan karena rombongan dengan teman-teman yang lain.

Oke sekian dulu bahasan soal perasaan dan sekitarnya. Untuk para mantan, selamat menempuh hidup baru. Saya sangat bahagia akhirnya kalian sudah menemukan pendamping hidup.

Di setiap pernikahan akan selalu ada hati yang tersakiti diam-diam. Memang. Tapi pastikan itu bukan hatimu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun