Telanjang jiwa Â
Menunggu daunmu lepas satu demi satu
Di jantung kemarau
~
Mengumpulkan tiap percik air
Guna membasuh rapuh jiwa Â
Yang terlalu kusam di jarah jelaga
Ketika waktu terus
mencatat tiap peristiwa
~
Jika kau air Â
Maka mengalirlah di tubuh ini
Menerabas dada ini
Untuk menggetarkan doa di rahim keheningan