Ketika di belantara rimba siang langkah sepatu terhenti di depan pintu
Memanatap barisan mimpi ia cari
Ilmu yang sembunyi di lembar lembar buku
~
Ah sungguh sial sepi sekali kantong saku itu
Di kepalanya gelisah meraung panjang
Sepanjang mimpi yang ia titipkan di rimba kota
Dadanya gemetar di remas ribuan pertanyaan
~
Di kepalanya berlarian warna putih biru, putih abu abu
Tempat di mana pecahan mimpi tertuju
Duduk di bahu jalan ia pandangi percik hujan
Mata itu basah, seragam merah putih basah di rundung gelisah
~
Di kejauhan terdengar lengking adzan
Hilang bimbang senyumnya mengembang
Percik mimpi kembali menyala
Ia ayunkan kaki menuju cahaya mimpi yang datang di kening pagi..