Melintasi punggung zaman
Serupa ruang kosong di sepanjang lorong
Berdetak di malam puncak serupa degup jantung di rongga dada
Mungkin itu awal perjalanan
Mencatat gugur daun yang kehilangan musim
Selepas kuncup tangis pecah sepi terbelah
Dan orang orang mengingatnya sebagai perjalanan nasib
Yang berjatuhan di wajah hari adalah kisah
Terseret di kaki nasib
Di tiap ruangm tangis, rawa dan segala kecewa
Memutihkan daun di kepala
Yang datang menghilang
Begitu semua bermula
Berulang, di ruang remang
Berpulang, dan dari jantung kembali datang