Bagai ingin menguliti segala yang ada padaku
Sepasang matamu, lengkung senyummu acap tertinggal sebagai kisah, di punggung waktu
Serupa perih sedih, dan tawa sang bahagia
Kau menatapku dan aku menjadi dirimu
Kau hanya melihat dirimu yang lain
Yang kadang tak kau kenali
Sebab yang kau lihat hanya kefanaan belaka
Aku adalah dirimu yang berdiam di jantung rahasiamu
Menjadi gelisah, saat kau menatapku dengan gerimis di sudut mata
Dan aku tetap melihatmu, meski di saat kau mengacuhkanku
Sebagai sisa keluh kesah juga saat paling sepimu
Diam diam aku melihatmu lekat, dekat
Tapi yang kau lihat tetap dirimu
Aku senantiasa mendengarmu, saat kau tak mendengar hatimu
Sebab aku rahasiamu, mencatat ceritamu agar kau mengenali dirimu