Dan seraut wajah tlah abadi dibibir waktu dalam denyut jantungmu
Mejelma getir sepi yang berdiam
Dalam bibir yang membiru disamun rindu
Kau serupa sunyi tanpa tepi
Bunyi bunyi terkapar mati
Dikotamu sepi terbunuh
Didadamu sepi tumbuh
Dan dipuncak malam rembulan itu membeku menjadi batu
Retak dan jatuh kedasar kedalaman matamu
Menjelma menjadi gelisah membanjiri perasaan
Ketika sekumpulan kenangan berlari lari dibola mata : pecahan waktu yang menidurkan rahasia