Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Kualitas Mahasiswa PTN Menurun Karena?

18 Maret 2015   11:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:29 119 0
Bagi siswa SMA kelas XII di seluruh Indonesia saat ini tentunya tengah mempersiapkan perang besar dengan Ujian Nasional dan perang ujian memasuki Perguruan Tinggi Negeri. Perang masuk PTN layaknya perang dunia di kanca pendidikan.

Siswa-siswa tetap optimis diterima meskipun perebutan kursi mahasiswa PTN nampak tidak masuk akal. Bahkan diperkirakan untuk jurusan unggulan seperti kedokteran UI, kedokteran UGM, dan teknik perminyakan ITB memperlihatkan keketatan tak tanggung-tanggung hingga hanya menerima 2 mahasiswa dari 1000 pendaftar.

jalur resmi memasuki PTN yaitu SNMPTN undangan yang merauk 50% calon mahasiswa; sementara jalur ujian tertulis SBMPTN + jalur mandiri seperti SIMAK, UTUL, atau mandiriITB di masing-masing universitas kira-kira dihargai 50% juga. Pertimbangannya dirasa cukup memberikan saringan kualitas mahasiswa yang baik dari masing-masing jalur.

Tetapi nyatanya kualitas mahasiswa saat ini menurun! Hal ini bukan sekedar pendapat tetapi terlihat dari nilai-nilai lulusan serta fakta dunia kerja lulusannya. Para profesor ilmu pengetahuan dan pakar pendidikan menilai kualitas mahasiswa PTN perlu ditingkatkan agar tidak hanya gengsi tetapi juga berkualitas. Hampir seluruh departemen di universitas PTN melakukan review besar-besaran terhadap kualitas bahan ajarnya dan menerawang dosen mata kuliah serta fasilitas yang tersedia. Tak sedikit tersaring dosen-dosen baru dengan mutu yang masih diragukan dengan tetap mempertahankan dosen lama yang dirasa potensial.

tahun 2013 terdengar issue jalur masuk PTN 100% undangan atau istilah lainnya akan menghapus jalur masuk ujian tertulis. Terdengar lucu.

Mengkritisi jalur masuk ujian tentu tak ada habisnya. Tetapi untuk saran seharusnya dilakukan pengujian statistik terhadap kualitas dengan melakukan distribusi acak yang masuk melalui jalur undangan dan jalur tulis sehingga perlu dilihat kekuatan masing-masing dalam menentukan persentase masuk PTN. Tidak hanya tembak persen sehingga berakibat tiap tahun terkesan coba-coba persentase baru porsi masuk dari ujian tertulis dan non-tulis.

Saya pribadi sepaham dengan jalus masuk semua tertulis saja; selayaknya UAN. Hanya tinggal bagaimana mengatasi lonjakan pendaftar dan fasilitas yang perlu memadai. Praktek kecurangan tak bisa dihindarkan tetapi bisa di tekan asal jangan ragu untuk tegakkan dan pidanakan kasus-kasus kolusi didalam bila terbukti. Setidaknya PTN kita jauh lebih baik dibanding tahun 80 yang di dominasi praktek-praktek KKN yang tak sehat.

Selamatkan PTN dari akar! kualitas mahasiswa dihasilkan dari kualitas calon mahasiswa. Fokus pula pada bagaimana menyaringnya tidak hanya mutu pendidikan dan tenaga pendidiknya. Kita akan melihat mutu pendidikan kita lebih baik bila seluruh bagian terorganisir dengan baik pula.

salam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun