Dinamika politik Indonesia terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan masyarakat dan munculnya aktor-aktor politik baru. Sebuah partai politik yang dikenal dengan sebutan Partai Banteng, yang selama ini dikenal dengan jaringan organisasi yang kuat hingga tingkat akar rumput, telah memanfaatkan program-program langsung seperti bantuan sosial, kaderisasi berbasis ideologi, pendekatan nasionalis, isu isu kemiskinan yang lekat dengan identitas "wong cilik." Hanya saya pendekatan tersebut dinilai kurang kontemporer dalam menggaet massa seperti jaman baheula dikarenakan transformasi politik telah berubah ke arah digital, sehingga menjadi konsekuensi bahwa Partai Banteng hari ini kurang memperoleh massa progresif. Menjadi bukti nyata di pilkada serentak pada tanggal 27 November 2024 lalu yang mana berbagai kekalahan diperoleh nya di beberapa daerah yang diklaim secara percaya diri mampu menang sesuai dengan pertimbangan politik yang telah diperhitungkan, contoh nya Jawa Tengah yang telah di gadang gadang akan menjadi basis pemenangan Partai Banteng, justru malah menjadi tempat kekalahan nya. Kendati demikian fenomena ini justru terbalik pada satu lustrum yang lalu partai ini berada di puncak jayanya, sehingga ini  membuat terlena dengan kekuasaan yang mereka anggap tidak mungkin berlalu.
KEMBALI KE ARTIKEL