Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Geram Alam

21 Januari 2022   23:31 Diperbarui: 21 Januari 2022   23:43 63 4
Kelupas kulit ini atasmu wahai penebang
Sayatan dari kampakmu sungguh perih menyakitkan
Kau rusak jantungku
Tanpa tunas pembenahan

Manis air yang mengalir
Masih saja kau abaikan
Kau racuni kejernihan
Tanpa sisa kehidupan
Ia mati...
Ia tak berarti
Nampak berlimpah namun sampah
Bukan lagi sebuah anugerah

Sabar alam tlah tertumpah
Teman alam tak lagi ramah
Tragedi alam menjadi ancaman
Penikmat alam ketakutan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun