Dulu, saat suami masih tinggal di Kuala Lumpur, dan saya wara-wari mengunjunginya, Pasar Seni adalah merupakan salah satu tempat yang paling sering kami habiskan untuk sekedar main dan cuci mata. Salah satu hal yang bikin saya gregetan adalah kala menemukan asesoris manis-manik yang diuntai menjadi gelang (khas Bali) banyak sekali dijual di sana, dengan harga yang telah berkali lipat dari harga aslinya. Waduh! Saya biasa membelinya seharga 5 ribu rupiah di Bali (kala itu, sekitar tahun 2010-an), eh di Pasar Seni, saya harus membelinya dengan harga 7-10 ringgit, yang adalah setara dengan 30 ribu rupiah, kurs saat itu).
KEMBALI KE ARTIKEL