Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Kapal Gunung Jati

27 Februari 2011   16:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:13 583 0
Tahun 1968, tahun itu adalah pertama kali ia pergi haji menggunakan kapal laut, sebenarnya sejak satu tahun sebelumnya sudah daftar tapi namanya belum keluar (pada zaman itu biasa dikenal dengan oendian), akhirnya tahun 1968 baru keluar namanya.

Semua merasa bahagia tetapi yang membuat hati kaget adalah tidak ada uang untuk pendaftaran pada tahun ini padahal harganya satu orang Rp.150.000 saja, akhirnya lama kelamaan sudah mendekati hari akhir pendaftaran kemudian di putuskan untuk menjual padi hasil panen yang ada di gudang, hanya dengan bekal padi yang ada di gudang yang berukuran kurang lebih 12 x 5 meter mereka bisa berangkat ke tanah suci. Ketika itu ada juga haji plus dengan pesawat terbang tapi harganya 2x lipat/orang atau Rp.300.000 tetapi yang haji biasa menaiki kapal laut selama 15 hari, kebetulan nama kapal laut tersebut adalah kapal gunung jati berangkat tanggal 15 Ramadhan dan sampai di Jeddah kira kira 1 syawal, ketika gema takbir bertalu-talu di Jakarta saatnya merayakan hari Raya Idul Fitri sedangkan para jamaah haji sudah mulai berangkat ke Saudi Arabia.

Ketika di kapal laut para jamaah merasa seperti saudara karena berada seperti di asrama. Para jamaah melakukan solat berjamaah, olahraga bersama, makan bersama, yang sangat menyeramkan adalah ketika ada pengumuman jamaah yang meninggal dunia. Semua kegiatan para jamaah terhenti dan terhenyap setelah mendengar pengumuman tersebut, mereka merasa takut berada di tengah samudra dan merasa tercekam karena setelah memandikan, mengkafankan dan menyolatkan adalah menguburkan, karena cara menguburkannya adalah menyeburkan jenazah ke laut dengan menggunakan pemberat agar jenazah tenggelam. Semua penghuni kapal terdiam, tidak ada satu aktivitaspun dilakukan karena takut meninggal di kapal gunung jati.

Suatu waktu datang badai menimpa kapal, penghuni kapal tersebut pun sangat panik dikarenakan kapal yang bergoyang miring ke kanan dan ke kiri. Barang-barang seperti piring, tempat air, ember dll berjalan kemana-mana. Ada yang berpegangan tempat tidur, ada yang terpeleset jatuh ada pula yang pusing sampai muntah karena badai berlangsung lama.

Setelah berjuang untuk sampai ke tanah suci akhirnya tibalah waktunya, pada tanggal 1 Syawal kapal gunung jati berlabuh di pelabuhan King Abdul Aziz, Jeddah untuk menurunkan jama'ah haji Indonesia, mereka terus melanjutkan perjalanan ke tanah suci  Mekkah dan Madinah, semoga amal ibadah yang mereka lakukan mendapat pahala dari Allah SWT. Amiiin

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun