"Aku masih mengantuk. Tapi Rembulan tidak peduli. Padahal hanya kuminta penundaan dua puluh tiga menit saja. Dapatkah kau membujuknya Senja? Hadirmu lebih lama merupakan anugrah, bukan?" Malam menyapa Senja dengan mata setengah terbuka.
"Maaf, aku tidak bisa. Mintalah pada Fajar berganti lebih cepat. Dan jika nyalimu bernyanyi, gelitik Mentari supaya berpijar dua puluh tiga menit sebelum waktunya."
Malam terbelalak. Hilang kantuk seketika. Memohon Fajar muncul awal adalah ketidakmungkinan. Tapi tidak ada salahnya mencoba.
"Fajar...."