Dr. Azyumardi Azra mengungkapkan bahwa pembaruan (“modernisasi”) dalam pendidikan dapat dilihat dari dua segi. Pada satu segi pendidikan dipandang sebagai suatu variabel modernisasi atau pembangunan, artinya tanpa pendidikan yang memadahi akan sulit bagi masyarakat untuk mencapai kemajuan.
Sedangkan pada segi yang lain, pendidikan juga sering dianggap sebagai obyek modernisasi atau pembangunan, maksudnya pendidikan di negara-negara yang tengah menjalankan program modernisasi pada umumnya dipandang masih terbelakang, sehingga sulit diharapkan bisa memenuhi dan mendukung program pembangunan, untuk itulah pendidikan harus diperbaharui atau dimodernisasi, sehingga dapat memenuhi harapan, fungsi serta tujuan yang dipikulkan kepadanya.
Bila ditinjau dari sudut pandang sosiologis dan antropologis fungsi utama pendidikan adalah untuk menumbuhkan kreatifitas peserta didik dan menenamkan nilai yang baik, karena itu tujuan akhir pendidikan adalah untuk mengembangkanpotensi kreatif peserta didik agar menjadi manusia yang baik menurut pandangan manusia dan Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan menurut Ibn Sina, tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki sesorang kearah perkembangannya yang sempurrna, yaitu perkembangan fisik, itelektual, dan budi pekerti. Selain itu juga bertujuan untuk mempersiapkan seseorang dengan bakat, kesiapan, kecenderungn dan potensi yang dimilikinya.
Dengan demikian tujuan pendidikan tidak hanya rasional obyektif yang materalis saja, tetapi juga intelektualis religius yang didasarkan kepada nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan yang universal. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dibutuhkan materi yang baik, tujuan yang baik, strategi, pendekatan, metode, teknik belajar mengajar dan tentunya juga diperlukan sumber belajar yang memadai.
Halaman Terkait