Direktur Utama yang satu ini selalu berkeliling, apalagi di jam-jam "
ngantuk" alias jam 2 keatas. Secara ruangan beliau berada di ujung lorong ruangan-ruangan para pekerja lainnya, yang notabene pasti beliau harus dan wajib melewati ruangan-ruangan dari hampir semua divisi dan atau departemen-departemen lain di perusahaan ini. Beliau akan komplain kepada Sekretaris nya, dimana si Sekretaris akan menyampaikan hasil "
pantauan langsung" sang Direktur Utama kepada Kepala Divisi atau Kepala Departemen yang sudah di "
komplain" oleh beliau. Misal saja komplain yang disampaikan adalah mengapa si A duduk disitu, bukankah dia belum menjabat sebagai "
ini" atau komplain mengenai si B yang kok ya kalau beliau lewat selalu memainkan Blackberry nya, bukannya kerja, dan lain-lain komplain mengenai person para pekerja. Begitu juga pada suatu hari beliau melakukan inspeksi di jam-jam "
ngantuk" pada suatu waktu suatu siang, dimana teman kita (sebut saja) C yang meja kerjanya langsung menghadap ke lalu lalang orang lewat - otomatis akan menghadap dan melihat Pak Dirut lewat sedang inspeksi. Beberapa kali mata mereka (antara Pak Dirut dan teman C) saling bersirobok alias saling lihat-lihatan (
tapi tidak pakai kedip-kedip mata genit ya), dan Pak Dirut melihat ke C dengan pandangan
seolah-olah bertanya "
sedang apa kamu? kamu nggak kerja ya?" Sedangkan teman kita C melihat ke arah mata Pak Dirut dengan pandangan seolah-olah C memastikan sedang sibuk mengerjakan sesuatu yang teramat penting, sehingga terjalinlah kesimpulan diantara mereka berdua: 1. Pak Dirut dengan pikiran "
C sedang mengerjakan sesuatu yang penting" dan 2. Teman C dengan pikiran "
Tatapan mata saya bener-bener bisa di andalkan, dan mempesona" Dunia aman tentram, damai sentosa. [caption id="attachment_106346" align="alignleft" width="500" caption="tatapan mata penuh pengertian"][/caption]
KEMBALI KE ARTIKEL