Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Sains, Teknologi, dan Entrepreneurship

25 Desember 2012   02:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05 1700 1
Benarkah sains tidak ada sangkut pautnya dengan kewirausahaan (entrepreneurship)? Bagaimana produk hasil riset dan inovasi bisa menjadi produk yang diproduksi massal? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang biasa mengemuka saat ada yang berusaha mengaitkan antara sains, teknologi, dan entrepreneurship.

Belum lama ini, penulis secara iseng mengapdet status di fan page fb berbunyi "ternyata fisika dan entrepreneurship itu berkaitan erat lho. perkembangan teknologi tidak lepas dari dua faktor ini." Seperti biasa status ini pun mendapat beberapa komentar. Komentar ini rata-rata mempertanyakan kaitan antara fisika atau secara umum sains murni (pure science) dengan entrepreneurship atau kewirausahaan.

Benarkah sains tidak berkaitan dengan Entrepreneurship?

Selama ini memang sudah berkembang anggapan bahwa sains tidak ada kaitannya dengan entrepreneurship. Sains hanya berkutat dengan teori alam dan eksperimen-eksperimen untuk membuktikan teori-teori tersebut. Aktivitas ini dianggap tidak berkaitan dengan entrepreneurship yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan ekonomi.

Dalam buku-buku ajar sains dan teknologi juga tidak pernah menyinggung kaitan antara sains dan entrepreneurship. Materi entrepreneurship juga tidak diberikan atau bukan menjadi materi ajar bagi mahasiswa sains. Tapi sekali lagi, apakah keadaan ini membuktikan bahwa sains tidak ada kaitannya dengan entrepreneurship? Dan selanjutkah, apakah mahasiswa sains dan peneliti tidak perlu mempelajari materi tentang entrepreneurship?

Sebelumnya, mari kita menengok ke belakang untuk melihat bagaimana perkembangan sains dan teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi yang kita nikmati saat ini merupakan dampak dan peran dari perkembangan sains. Kita ambil contoh teknologi televisi. Teknologi televisi tidak akan ada tanpa didahului oleh riset dan pengembangan sains yang melandasinya. Televisi mulanya dibuat dari tabung CRT (cathode ray tube). Tabung CRT dibuat berdasarkan perkembangan teori tentang atom dan elektron yang dicetuskan oleh beberapa fisikawan terkemuka seperti JJ Thompson, Rutherford, dan Milikan.

Dari teori tentang atom dan partikel subatomik ini selanjutnya menjadi dasar pengembangan teknologi yang diwujudkan dalam bentuk perangkat berupa televisi. Teknologi ini terus berkembang mengikuti pengembangan teori baru dalam sains. Perangkat televisi hanya akan menjadi sebuah model atau prototype jika tidak ada orang yang berusaha mengkomersilkannya dan memproduksinya secara masal. Dengan produksi masal, perangkat TV hasil pengembangan sains ini bisa dinikmati oleh banyak orang.

Apa yang berusaha disampaikan di atas adalah bagaimana sebuah teori sains yang diwujudkan dalam bentuk perangkat hanya bisa dinikmati manfaatnya setelah melalui produksi masal dan proses komersialisasi. Diperlukan pula orang-orang yang memiliki visi komersial yang mampu melihat peluang pasar bagi produk hasil riset dan teknologi. Di sinilah sisi entrepreneurship itu berperan.

Hanya dengan visi entrepreneurship pula, produk seperti televisi tidak akan pernah berubah bentuknya menjadi televisi dalam bentuk yang kompak seperti yang kita lihat saat ini. TV juga mengalami beberapa pengembangan dan penambahan fungsi dari yang hanya bisa menangkap siaran melalui antena saja, hingga bisa terkoneksi dengan perangkat lain bahkan dengan internet. Hanya orang-orang yang memiliki jiwa entrepreneurship saja yang mampu melihat peluang pasar dan terpacu untuk selalu melakukan pengembangan produk menjadi lebih baik.

Tanpa visi entrepreneurship dan sense of business yang kuat, tidak ada hasil teknologi yang dapat mewarnai dan melengkapi kehidupan manusia saat ini. Kita lihat saja berbagai produk yang biasa kita gunakan sehari hari seperti komputer dan ponsel, semuanya merupakan hasil dari riset yang juga mampu memenuhi sisi komersial. Tidak heran produk-produk ini bisa menjadi bagian dari kehidupan manusia dan juga bagian dari bisnis yang menghasilkan banyak uang.

Jadi sepertinya sudah mulai jelas kaitan antara sains dan entrepreneurship, bukan? Tanpa entrepreneurship, TV hasil dari riset tentang atom dan elektron hanya akan melengkapi koleksi dari museum atau hanya berupa pajangan saja di rak laboratorium universitas tanpa pernah diproduksi secara massal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun