Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Rintihan dan Nyanyian Indonesia

22 Januari 2012   02:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:35 129 0
entah sudah berapa miliaran kritik yang ditujukan kepada penguasa negeri ini(pemerintah) mereka yang mengkritik adalah representasi masyarakat yang tak puas terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah,mereka adalah representasi kelompok mayoritas negeri ini yang tak terfasilitasi.tapi adakah budak (pemerintah) rakyat lebih pantasnya kita sebut masih punya telinga dan mau berbenah diri atas keteledoran yang mereka perbuat?mungkin semua nurani sudah mati tat kala nyawa melayang ketika menyampaikan aspirasi,tat kala mulut dijahit,perut lapar,semuanya tak henti hanya ingin menyampaikan keluh kesahnya pada yang diberi mandat(presiden, DPR dan aparatus yang lain).tak ada perubahan yang didapat,semuanya berlalu bak dihembus angin lalu.malah muncul sederet kebobrokan yang seoalah tak pernah berhenti di negeri ini,negeri yang sarat dengan penyakit akut,mesuji hilang,bima hilang,muncul banggar,muncul korupsi dibeberapa universitas,astaga entah apa yang diwariskan oleh pendiri bangsa ini ?mungkin kita sebagai rakyat biasa tak pernah merasa nyaman hidup di negeri ini,seandanya semuanya bisa berandai-andai untuk hijrah dari negeri ini etah dimana lagi tempatnya.intrik politik yang tak pernah sehat,korupsi menjadi santapan biasa,kekerasan bak mainan,ada negara dan tak ada sama saja ucap masyarakat kampung di desaku.2014 akankah rakyat masih punya harapan kepada wakil-wakilnya ataukah rakyat akan apatis terhadap pagelaran tersebut ??waktu berbenah hanya hitungan tahun,2 tahun tepatnya ataukah hanya di isi dengan citra tuk mengisi modal 2014 entah,harus kita mulai dari mana untuk memperbaiki bangsa ini?aku hanya berharap,berharap suatu saat nanti sabda Tuhan datang membisiki semua rakyat indonesia tuk Revolusi,mungkin hanya itu jalan yang terbaik,atau aku hanya berharap kutukan Tuhan cepat datang agar semuanya musnah tak berbekas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun