Teknologi adalah bagian dari legitimasi manusia moderen, dimana komoditas moderen dikonsumsi untuk pemenuhan kesenangan dan menjalani kehidupan yang sedang tren saat ini. Dari yang disampaikan tersebut jelas bahwa manusia moderen dan teknologi tak bisa dipisahkan. Dijelaskan pula bahwa kaum muda kelas menengah perkotaan bahkan sibuk melakukan negosiasi. Memperbaiki, merumuskan ulang, menegaskan ulang identitas sosial mereka. Manusia hidup dalam dunia tanda dimana teknologi digital memberikan ruang. Internet, sebagai salah satu teknologi yang berbasis sistem utama, dianggap sebagai saluran komunikasi yang memiliki jangkauan komunikasi terluas dan diharapkan menjadi ruang publik baru yang ideal, di mana di dalamnya bertemu berbagai pihak yang saling berkomunikasi satu sama lain secara bebas. Karena itu, banyak pihak memandang bahwa di dalam wacana politik, khususnya, internet telah memberikan optimisme dalam kedudukannya sebagai kekuatan baru, yang dapat menciptakan iklim demokrasi yang lebih kondusif (Malik, 2016). Namun demikian tidak sesuai dengan apa yang menjadi harapan bahwa internet bisa menjadian sistem demokrasi yang adil dalam sebuah media nampaknya menimbulkan dampak yang buruk. (Malik, dalam Vivian, 2008: 277-278) bahwa keberadaan internet sebagai media masa yang di anggap demokratif nampaknya tidak sesuai dengan harapan, karena banyak orang yang membuat isinya sendiri tidak terlepas dari kelemahannya, sehingga konten atau isinya berisi ketidak akuratan yang di sebabkan ketiadaan gatekeer yang dimana internet penuh dengan informi sampah.
KEMBALI KE ARTIKEL