Telah lamaÂ
Dia Duduk Terpekur disitu ... Hingga dia tak merasakan perubahan apapun yg ada pada dirinya. D
ia terus Duduk dan menunggu kapanÂ
Bunga Kuncup itu kan Mekar...
Dia terus Bergumam seraya berkata ;
"Kapan? Kapan kan kau buka dirimu dan melihatku tetap ada disini Menjagamu " Lama dan lamaÂ
Dia terus bertahan disitu, hingga Suatu saatÂ
Dia alpha...Â
Dia tak sadar dah lupa bahwa harusnya terus terjaga...hingga saatnya tiba sangÂ
Bunga membuka kelopaknya  seseorang lewat..Â
seseorang itu terpesona oleh keelokannya dan kemudianpun memetiknya ...
Dia terkejut, tersentak dia terjaga .. saat itu tubuhnya makin lemah.Â
Dia hanya mampu teriak lirih ..
"kenapa lagi? kenapa kau justru mekar tatkala ku tak terjaga?" SangÂ
Bunga ditangan seseorang itu menjawab;Â
'"aku harus gimana? aq tak lihat kau ada... apa yg harus kupercaya.. kubuka mata bukan kau yg ada saat ini" "ah..." Dia tetap Duduk,Â
Dia tak mampu lagi berdiri Gagah saat itu..Â
Dia mencoba Jelaskan apapun, tunjukkan apapun tapi dia tak berdaya. hanya suara "ah" dan "kenapa" yang muncul dari mulutnya .. Lama dia diam dan kemudian dengan pasrah dia berkataÂ
"Kamu tak bisa melihatku..sedekat apapun kamu denganku. kamu asik menutup dirimu didepanku".. tertatihÂ
Dia coba berdiri tegar, dan sedikit kerasÂ
Dia berkata ;Â
"Tak pernah aq meninggalkanmu dan selama ini aq disini hanya ingin melihatmu terbuka dan memandangku dengan senyum cintamu" Lama sangÂ
Bunga terdiam, tak mengerti apa arti senyumnya saat itu .. dia hanya diam di genggam
seseorang itu hingga akhirnya berkata; ..
"maaf.. aq tak bisa lihat dirimu, aq merasa tak cukup aman bersama dirimu yang mulai lemah.. kau tak jaga aq, itu yang kurasa".. lancar kalimat itu keluar dari sangÂ
Bunga yang kemudian palingkan muka dan mulai gerah.
Dia tergetar,Â
Dia pegang dadanya yang terasa ngilu menahan "rasa" perih saat itu..
"Terima Kasih" hanya sepatah kata itu yg sanggup dikeluarkannya saat itu... SangÂ
Bunga tertawa.. dibawa menjauh dan di kejauhan sana dia teriak sambil tertawaÂ
" hahaha Kau sungguh kasihan  juga ya" dan diapun menghilang .. jauh dan jauhhhh...
Dia dengan rasa perih didadanya terduduk ditempatnya menunggu sekian lama ... dengan segenap rasaÂ
Dia coretkan tangannya di tanah torehkan "kata-kata hatinya"
"Ah.... Cukup Lama ... Cukup Lama dan akhirnya Sia-sia ... Aq begitu dekat dengannya hingga wangi nya selalu terasa ternyata dia tak merasakannya... Ah... Cukup Lama... Biarlah sudah karena "Aku (memang) Bukanlah Siapa-siapa" Dia beranjak, berjalan, mencoba tegar tinggalkan tempat itu sambil berteriak keras ke langit yg mengharu biru;
"Tuhan... Turunkan Hujan secepatnya Hapus segala Tulisan hatiku itu dengan Air Berkahmu Tapi satu hal kuminta... Jangan kau hilangkan Wangi Bunga ini hilang dari penciumanku... Tuhan... Jika ku tak dianggap tlah berusaha menjaganya Biar kau Jagalah dia..."
KEMBALI KE ARTIKEL