Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Grebeg Sekaten; Menjaga Budaya Syiar Agama

1 Februari 2025   17:31 Diperbarui: 1 Februari 2025   17:40 40 2
Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar juga terkenal dengan kota yang kental akan budaya. Di era modern saat ini, tentu saja kota Jogja mengalami perubahan yang cukup signifikan di bidang sosial. Namun, kota ini tidak mengalami banyak perubahan di bidang kebudayaan. Dengan adanya keraton yang masih digunakan sebagai pusat kepemimpinan kota hingga saat ini, tradisi adat masih tetap terjaga. Kebudayaan serta tradisi yang dimiliki daerah istimewa ini tergolong unik sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga asing untuk berkunjung dan menyaksikan pagelaran tradisi yang masih kental terjaga. Salah satu yang paling mencolok ialah islam kejawen. Islam kejawen merupakan perpaduan antara agama islam dan budaya jawa yang menjadi satu dan berkesinambungan satu sama lain. Islam kejawen muncul pada masa kerajaan demak yang disebarkan oleh para Walisongo agar masyarakat jawa dapat menganut agama islam (Pratisara, 2020). Perayaan grebeg sekaten adalah salah satu contoh dari budaya islam kejawen. Grebeg sekaten merupakan tradisi upacara yang dilaksanakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW  (maulid nabi). Dikutip dari website resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, kata grebeg berasal dari kata gumrebeg yang memiliki filosofi sifat riuh, ribut dan ramai. Tradisi ini sudah ada sejak zaman kerajaan mataram islam, abad ke-8. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun