Dua minggu lalu, saya membawa anak saya yang berusia 9 bulan sekedar menikmati suasana sore hari di kawasan Stadiun Gelora Bung Karno (GBK), tempat akan berlangsungnya pembukaan akbar salah satu
event terbesar di dunia, Asian Games 2018 yang akan berlangung dari tanggal 18 Agustus - 2 September 2018. GBK saat itu masih ditutup untuk umum karena digunakan untuk merampungkan segala macam persiapan termasuk upacara pembukaan yang digadang-gadang akan menjadi salah satu pembukaan spektakuler sepanjang perhelatan olahraga di tingkat Asia. Sembari menggendong anak, saya mengitari trotoar yang tampaknya sudah sangat siap menyambut kedatangan para tamu dari 45 negara. Saat itu suasananya tidak begitu ramai. Tidak ada pekerja taman yang biasanya sibuk memperbaiki tanaman di sepanjang trotoar. Tidak ada rombongan komunitas pelari yang biasanya melintas. Hanya beberapa orang yang juga sedang menikmati suasana sore hari sambil mengabadikan beberapa
spot foto Asian Games 2018, serta sekumpulan anak muda yang keluar masuk gerbang GBK lengkap dengan
ID card bertuliskan "Volunteer". Sayangnya, saya tidak bisa mengintip apa yang sedang berlangsung di dalam GBK. Namun saya yakin, di dalam sana, ada ribuan orang atau bahkan lebih yang sedang berusaha keras siang dan malam untuk membuktikan kesiapan dan totalitas penuh Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
KEMBALI KE ARTIKEL