Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Hanya Kita

9 Agustus 2010   10:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 50 0


dan kemudian setitik nur itu pun meredup

lenyap mengikuti senja pulang ke makam

entah mengapa?

atau mungkin karena nyata?

dibalik pucuk limau bulan mengintip

tangis bunda mengingat lara menyesak

lakon anak yang tak pernah terduga

dan kemudian laut pun berubah merah

menyajikan altar kepedihan manusia

entah mengapa?

atau mungkin karena nyata?

takdir tertulis digaris tangan yang berliku

maka disana pula tergambar

surga dan neraka

pun ku sujud lalu menegadah dosa

aku akan tetap mendpat satu takdir

tidak ada yang tahu

kemana aku menuju.

dan kemudian semuanya lenyap

sunyi.

Banda Aceh, 28 maret 2007

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun