Dalam ruang diskursus intelektual, kritik seharusnya menjadi bagian yang inheren dalam membangun gagasan, memperkaya perspektif, serta mendorong kualitas berpikir yang lebih tajam. Kritik yang sehat tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran yang menuntun individu menuju kedewasaan intelektual. Namun, ada fenomena yang berseberangan dengan semangat keterbukaan ini-sebuah kecenderungan untuk menyampaikan kritik di ruang tertutup, di antara percakapan terbatas, tanpa keberanian untuk mengartikulasikannya secara langsung kepada pihak yang menjadi subjek kritik tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL