Di era digital ini, informasi menjadi lebih cepat diakses dan semakin mudah disebarluaskan, namun efek dari penyaringan informasi oleh algoritma menciptakan fenomena yang dikenal sebagai filter bubble. Istilah ini diperkenalkan oleh Eli Pariser dalam bukunya The Filter Bubble: What the Internet is Hiding from You, yang menggambarkan bagaimana algoritma digital, terutama pada media sosial dan mesin pencari, menyusun informasi sesuai preferensi penggunanya. Algoritma ini bekerja dengan cara menyaring, membatasi, dan menampilkan hanya jenis konten yang dianggap relevan dan disukai oleh pengguna berdasarkan perilaku mereka sebelumnya. Akibatnya, informasi yang diterima pengguna cenderung menjadi bias karena telah dipilihkan sesuai dengan minat mereka, tanpa disadari mengisolasi mereka dalam gelembung pemikiran serupa dan mempersempit pandangan dunia.
KEMBALI KE ARTIKEL