Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film

Membedah Film Pendidikan, Taare Zaamen Par

27 September 2021   23:13 Diperbarui: 27 September 2021   23:39 780 2
Jujur, saya bukanlah pecinta film Bollywood. Apalagi yang bergenre romantis. Namun tidak serta merta membuat saya anti pada semua jenis filem India. Ada beberapa film India yang telah saya tonton dan membuatku kagum. Biasanya saya menontonnya karena rekomendasi dari teman-teman atau review orang lain di internet.

Saya penyuka film yang penuh dengan inspirasi dan pelajaran hidup. Tak terkecuali film Bollywood. Film-film Amir Khan sering masuk dalam daftar film yang saya ingin tonton. Karena film-filmnya dianggap menginspirasi banyak orang. Seperti film PK, Three Idiots, Dangal, dan Tare Zameen Par.

Khusus judul film terakhir, saya menontonnya sebelum beberapa kali. Tapi saat pertama kali menontonnya adalah pengalaman yang paling tak terlupakan.

Saya menontonnya saat itu bersama teman-teman di kontrakan. Lampu kamar dimatikan untuk menciptakan suasana teater. Film selesai ditonton, lampu dinyalakan. Hampir semua mata memerah. Ternyata tadi semua menangis. Memang diakui, film ini menguras air mata.

Kali ini saya harus meresensi film hebat ini untuk memenuhi tugas dari sekolah. Selamat membaca.

A.    INDENTITAS FILM
Judul Film                   : Taare Zameen Par (Seperti Bintang-Bintang Di Langit)
Sutradara                     : Aamir Khan
Penulis Naskah            : Amole Gupte
Produser                      : Aamir Khan
Pemeran                     :
*         Aamir Khan
*         Darsheel Safary
*         Tisca Chopra
*         Vipin Sharma
*         Sachet Engineer
*         Tanay Chheda
Tanggal Rilis               : 21 Desember 2007
Durasi                          : 140 menit
Negara                         : India
Bahasa                         : Hindi/English
Produksi                      : Aamir Khan Productions

B.     SINOPSIS

Film ini berkisah tentang Ishaan Nandkishore Awasthi (Darsheel Safary), sosok anak berusia sembilan tahun pengidap penyakit disleksia. Untuk anak seusianya, ia terlambat dalam membaca dan menulis hingga membuat prestasi akademiknya sangat buruk.

Ia akhirnya dimasukkan oleh orang tuanya pada sekolah berasrama. Di sanalah kemudian ia bertemu dengan sosok guru bernama Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan) yang kemudian menemukan kekurangan dan kelebihan Ishaan.

Ia diajari membaca dan menulis serta dilatih untuk mengembangkan bakat melukisnya oleh sang guru.

C. RESENSI

Film ini dibuka dengan adegan dua guru yang menyebutkan nilai-nilai capaian siswa. Di antara semua nama, Ishaan adalah siswa yang terburuk nilainya.

Masih di awal film, menggambarkan sosok Ishaan  yang nakal dan tak bisa diatur. Terlihat dalam adegan di mana ia membuat kernet bus sekolah marah karena setiap hari harus telat pulang karena mencari Ishaan, adegan ia tidak mengindahkan perintah ibunya, berkelahi dengan anak tetangga, dan terakhir menjatuhkan pot bunga tetangga.

Tingkahnya itu membuat tetangganya mendatangi rumahnya untuk komplain pada orang tuanya. Sang ayah marah besar. Ia sudah tak tahan lagi atas keluhan-keluhan tetangga, sekolah, dan orang lain atas kenakalan Ishaan hampir saban hari. Hingga membuat sang ayah mengancamnya akan memasukkannya ke sekolah berasrama.

Ishaan adalah anak kelas tiga sekolah dasar. Berusia 8-9 tahun. Ia menderita disleksia. Penyakit menghambat proses pembelajaran, membaca, dan berbicara. Ia kesulitan mengidentifikasi huruf dan merangkainya menjadi kata atau kalimat.

Selain buruk dalam akademik, Ishaan juga buruk dalam prilaku. Nakal. Pembolos. Penyendiri. Anti sosial. Ia punya dunia khayalannya sendiri. Pemalas. Tidak memerhatikan guru saat belajar. Tak ada alasan bagi guru-gurunya untuk tidak geram padanya.

Puncaknya, ia ketahuan sang ayah memanipulasi absen sekolah. Orang tuanya mendatangi sekolah untuk mengonfirmasi. Dan keluarlah semua keterangan guru-guru yang memberatkannya. Akhirnya diputuskanlah oleh sang ayah untuk memindahkannya ke sekolah berasrama. Meski Ishaan menolak dengan keras.

Namun kondisinya tak berubah di sekolah barunya yang lebih tegas dan disiplin. Prestasinya tetap buruk. Kelakuannya juga tak berubah. Ia malah mendapatkan hukuman yang berat dari guru-gurunya. Ia rindu pada keluarganya. Namun di sisi lain ia merasa keluarganya tak menyayanginya. Keadaannya memburuk. Membuatnya depresi.

Hingga datanglah seorang guru baru bernama Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). Awalnya ia memerhatikan Ishaan yang sering menyendiri dengan wajah murung. Ia berkesimpulan Ishaan punya masalah.

Dari berbagai wawancara ia lakukan dengan teman dan orang tua Ishaan, ia menyimpulkan jika Ishaan memiliki penyakit disleksia. Tapi Ishaan juga punya kelebihan dalam seni melukis.

Ram, dengan caranya, sedikit demi sedikit mengajari Ishaan membaca dan menulis. Serta mengembangkan bakat melukis Ishaan.

Ishaan akhirnya bisa membaca dan menulis dan memenangi lomba melukis. Dan hebatnya, prestasinya dalam pelajaran lain juga meningkat. Dan wajahnya pun terpampang dalam sampul majalah yang menandakan ia sebagai siswa terbaik sekolah tahun itu.

Banyak orang- terkenal, sukses dan berjasa, yang berawal dan mempunyai keterbatasan seperti Ishaan juga. Tapi karena mereka terus berusaha untuk berubah, mereka pun bisa menjadi orang-orang yang luar biasa.

Selain itu, faktor guru dan pendidik sangat penting dalam menganalisa masalah utama anak didik dalam belajar, lalu menemukan solusi terbaik dalam mendidiknya.


D.    KELEBIHAN FILM
 Film ini sangat baik untuk ditonton bagi siswa, pendidik, dan orang tua. Film ini mengajarkan pada kita bahwa setiap anak pasti terlahir dengan kelebihan dan kekurangan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun