Tulisan ini disusun berdasarkan keberhasilan pembelajaran gaya bahasa yang dilakukan penulis, khususnya metafora dan simile. Pembelajaran yang dimaksud didesain dan dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Hal itu dilakukan karena pada pembelajaran pemahaman puisi, pada kenyataannya siswa selalu menemuikesulitan dalam memahami kata-kata kias, baik yang berupa lambang maupun ungkapan, yang digunakan penyair dalam puisi.Padahal, tanpa dapat memahami itu tidak mungkin totalitas makna puisi dapat dipahami dengan benar. Bahkan, pemahaman puisi melalui teknik parafrase pun sulit dilakukan dengan baik tanpa mampu menghadirkan kembali kandungan makna lugas dari ungkapan maupun lambang yang digunakan penyair dalam puisi.